Aku Tidak Selemah Itu

Punggung tangan Ye Qiao terkena putung rokok Lu Beixiao. Saat Lu Beixiao mengobatinya, Ye Qiao menangis karena baru menyadari bahwa Lu Beixiao amat baik padanya.

Sebaliknya, Lu Beixiao justru mengira, Ye Qiao menangis karena luka bakar itu.

Ye Qiao menangis bukan karena itu. ia menangis karena tidak menghargai Lu Beixiao di kehidupan sebelumnya. Ia mengira Lu Beixiao tidak mencintainya. Setiap hari ia terus bertengkar memintanya bercerai dengannya. Kala itu, walaupun Lu Beixiao mencintainya, bagaimana bisa orang sombong seperti itu menunjukkan rasa cintanya?

Ye Qiao digeret berjalan cepat oleh Lu Beixiao. Tiba-tiba gadis itu menghentikan langkahnya, "Kak Beixiao! Tanganku sudah tidak perih lagi. Aku tidak selemah itu!" Ucapnya dengan keras.

Lampu otomatis di tempat mereka berpijak, menyala lagi.

Lu Bexiao berbalik badan. Ia melihat Ye Qiao tersenyum sampai lesung pipitnya terlihat. Tidak ada air mata lagi di wajah gadis itu.

"Kalau tidak perih, untuk apa kau menangis?" Lagi-lagi Lu Beixiao mengerutkan kening. Ia memegang tangan Ye Qiao untuk memeriksa luka bakar itu.

Bagaimana bisa Ye Qiao mengatakan kalau ia menangis karena kehidupan sebelumnya?...

"Ada lalat kecil masuk!" Ye Qiao beralasan konyol seperti itu.

Sebenarnya, Ye Qiao tidak perlu sedih. Jika di kehidupan ini ia bisa menghargai Lu Beixiao dengan baik dan mencintainya, kejadian di kehidupan sebelumnya tidak akan terlalu menyakitinya.

"Gadis bodoh! Kau menangis karena kucium?" Lu Bexiao tahu Ye Qiao berbohong. Ia bertanya seperti itu karena ia berpikir hal ini terlalu cepat untuk gadis muda seperti Ye Qiao.

"Apakah Kak Beixiao akan mencium gadis lain ketika kau menyandarkan mereka ke tembok seperti tadi?" Tanya Ye Qiao penasaran.

Di kehidupan sebelumnya, kata Shen Xichuan, Lu bersaudara adalah preman, sehingga ia selalu menjauh dari mereka. 

Setelah menikah dengan Lu Beixiao, ia mendengar banyak gosip tentang lelaki itu. Tapi ia tidak tahu dan tidak mau tahu. Saat itu, ia khawatir Lu Beixiao selingkuh karena mau menyetujui perceraian mereka.

Di kehidupan sebelumnya, Ye Qiao mana tahu soal Lu Beixiao. Hal yang diketahuinya hanya dirinya sendiri.

Lu Beixiao terdiam. Ia seperti dipaksa menjawab antara "iya" atau "tidak"?

Lampu di tahun ini masih berupa model lampu kuno yang memiliki kap plastik sebagai topi. Beberapa ngengat sedang beterbangan di sekitar cahaya lampu itu. Para lalat meletakkan telurnya di kawat lampu itu, membuatnya sangat hitam.

Lu Beixiao berdiri di bawah lampu itu. Karena tubuhnya yang sangat tinggi, lampu itu hampir menyentuh ujung kepalanya.

Sepasang mata suram Lu Beixiao yang berusia 21 tahun itu menyorot pada Ye Qiao. Ye Qiao membalas pandangan yang terlalu ganas itu. 

Selain berkelahi, seumur hidup Lu Beixiao belum pernah bergelora karena gadis.

Rasa manis dan lezat masih tersisa di antara bibir dan mulutnya.

Kejadian ini juga adalah kali pertamanya mencicipi bibir seorang gadis.

Dulu, para saudara laki-lakinya bilang bahwa selera perempuan itu tinggi, jadi Lu Beixiao tidak percaya diri. Lagipula, apa bagusnya perempuan yang sok bersikap lembut dan menangis? Melihatnya saja, Lu Beixiao tidak mau, apalagi merasakannya?

Karena kesunyian yang lama, lampu otomatis di atas mereka pun meredup. Mereka berdua tidak bisa melihat dengan jelas satu sama lain.

Lu Beixiao sudah lama menerima pelajaran hidup yang sangat berat. Jari panjangnya tiba-tiba menyentuh bibir Ye Qiao, "Apakah lelaki bermarga Shen itu pernah menciummu di area ini?"

Pertanyaan itu menyakitkan.

"Tidak!" Jawab Ye Qiao langsung dengan tegas.

Sungguh tidak pernah. Di kehidupan sebelumnya, walaupun menyukai Shen Xichuan, tapi ia tidak pernah berpikir untuk melakukan itu. Cintanya pada Shen Xichuan hanyalah rahasia.

Ciuman pertamanya sudah diambil oleh Lu Beixiao. Tepatnya malam ini di lantai bawah gedung ini.

Dalam gelap, Lu Beixiao bangga dan tersenyum pada Ye Qiao, "Anak baik..."

Nada suara itu terdengar tebal dan memanjakan.