Xiao Qi 17

Meskipun Xia He bernyali besar, namun dia tetap berhati-hati. Karena dia tinggal seorang diri, sudah menjadi kebiasaan baginya untuk selalu mengunci pintu setelah dia masuk ke asramanya.

Orang yang berada di luar mencoba mendorong pintu beberapa kali, tetapi pintunya belum kunjung terbuka. Setelah pintu kayu itu bergoyang beberapa kali, tiba-tiba tidak ada gerakan.

Pada bangunan asrama model lama ini, jendelanya masih berbingkai kayu, dan kunci gandanya bisa didorong. Ada gerendel dari dalam yang bisa dibaut. Karena ini lantai lima, tidak ada jendela anti maling. Di luar jendela yang gelap, ada bayangan seseorang yang memanjat sambil memegang batu bata di tangannya. Orang itu memukulkan bata ke kaca dengan keras, sehingga kacanya pecah berkeping-keping.