Bab 47. Saling Memikirkan

Seperti halnya Berry, Cherry juga menghabiskan waktunya di balkon kamarnya malam ini. Dia menatap bintang di langit sana yang hanya beberapa saja yang terlihat. Tak ada bulan yang muncul, dan awan-awan malam bergerak kemudian berubah bentuk. Memikirkan tentang Berry dan juga Clara yang sepertinya sudah bersatu, ada tamparan di dalam dirinya yang begitu menyakitkan. Tapi apalah daya, dia sudah memutuskan pergi dari lelaki itu, dan membiarkan Berry dimiliki oleh orang lain.

Sebenarnya, meratapi keadaannya sekarang ini tidak perlu dilakukan. Waktu terus berjalan dan dia tak bisa terpaku pada satu titik. Kalau bukan Berry, pasti akan ada orang lain yang lebih baik untuk dirinya. Entah ini adalah alam yang memberinya petunjuk jika memang tak semua yang dianggapnya baik benar-benar baik untuk dirinya. Bukankah Tuhan maha baik dengan menunjukkan lebih awal jika berhubungan dengan lelaki itu memanglah kurang tepat?