WebNovelHanya Dia27.42%

Bab 102. Kesungguhan Berry

"Memangnya kenapa?" Arka yang bersuara dengan mata balik memicing ke arah Berry, "suka-suka dia lah mau nikah sama siapa." Lanjutnya. Seolah Arka tidak mengakui keberadaan Berry sebagai kekasih adiknya. Berry menutup bibirnya rapat dengan mata yang masih tajam menatap Arka dengan berani. Tatapannya seolah mengatakan 'lo nggak tahu kalau Cherry itu pacar gue?' hanya saja tidak dikatakan secara nonverbal. Karena itu dia mencoba untuk menahan amarahnya. Memilih diam dan tak lagi bersuara. Takutnya, Arka semakin menjadi dan posisinya semakin rawan untuk ditendang. Berry tak akan sudi kembali jauh apalagi putus dengan Cherry.

Toh hubungan mereka sudah naik level. Tapi bagaimanapun, mendengar ucapan semacam itu membuat darah Berry menjadi mendidih. Tapi ya sudahlah, jika kata pepatah diam itu adalah emas, maka dia akan mendapatkan emas itu. Berry berusaha mengabaikan Arka dengan cara menunduk. Merasa tak enak hati, Cherry mendekati lelaki itu dan duduk di sebelahnya.