Musuh yang Sebenarnya 2

Jenderal Carlos menerobos kobaran api yang menyala-nyala menuju satu-satunya tempat yang tidak terlihat terbakar atau rusak sama sekali, ia turun dari kudanya dan masuk ke dalam.

Di depannya ini adalah Rumah Teratai, rumah yang dipenuhi dengan jejak dosa.

Begitu sang jenderal melangkah masuk, ia mendapati jika suhu di rumah itu tidak panas seperti diluar yang terkena kobaran api Hydra, melainkan dingin seperti dikelilingi es yang membeku. Kakinya menginjak cairan merah yang mengalir keluar dari atas tangga.

Ini darah.

Carlos terus melangkah masuk ke aula yang dipenuhi tirai, ia tidak menemukan siapa pun di sana, ranjang dalam keadaan berantakan, selimut terkoyak dan bulu-bulu angsa yang mengisi bantal berceceran di lantai.

Carlos tidak ingin berpikiran yang tidak-tidak, ia naik ke lantai dua dengan hati-hati. Semakin ia naik, semakin darah mengalir ke bawah seperti aliran sungai.