Seingat Iris, Rumah Tera tidak tinggi seperti Menara Lonceng, tapi sekarang mereka terus naik dan Iris merasakan sihir yang kuat dari atas sana.
Grinie pasti menggunakan sihirnya untuk merubah tampilan Rumah Tera dari luar. Sang peniru itu berjalan di depannya, raut wajahnya tidak terlihat dengan jelas, tapi dari langkahnya ia jelas terlihat sangat bersemangat.
Jaring hitam yang mengikatnya ini sangat kuat, Iris akui itu. tapi rasa panas dari asap merahnya ini perlahan mampu membuatnya meleleh bahkan tanpa disadari oleh Grinie atau sang Pembawa acara.
Iris diam, sebelum ia melarikan diri, ia ingin tahu seperti apa Tuan yang dimaksud oleh Grinie dan penasaran seperti apa orang itu sebenarnya.
Farlan di sisi lain tidak berani menatap Iris, ia sudah menipu wanita itu dan merasa wajahnya seperti diamplas, rasanya ia tidak lagi punya wajah untuk sekadar minta pertolongan.
Bia dan Bya tidak berani bergerak, mereka diam dan bertingkah seakan mereka sudah mati.