Winart12

-Selesai-

Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih.

Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa.

Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. 

Apa yang akan dilakukan oleh Iris? 

Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala?

"Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris.

"Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. 

"Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan.

Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai!

Ig : Winart12

WITCH'S LOVE

Wajah Alita yang kecewa padanya terlintas di benak Morgan, hanya sebentar sebelum Morgan kembali mendongak melihat Thomas yang tidak bergerak lagi di dalam dinding.


Dia bukan siapa-siapa bagi Iris, dia tidak berhak memutuskan sesuatu demi Iris.


Kalau pun ia memilih ini, apa Iris akan berbalik untuk berterima kasih padanya?


Jawabannya adalah tidak, wanita itu mungkin akan semakin membenci dirinya.


Morgan meremas botol berisi air suci di tangannya hingga airnya pecah dan berhamburan ke mana-mana, ia kemudian melempar ke belakang, jauh dari simbol segienam yang ada di depannya, sontak perhatian Skanaz dan yang lainnya tertuju pada Morgan.


"Apa yang kau lakukan?" tanya Skanez dengan kesal. "Ritual harus segera dimulai!"


Morgan menepuk kedua tangannya dan mengangkat dagunya. "Aku tidak akan melakukannya."


Pilihan Morgan