Aku hanya bercanda saat meminta gaun yang paling bagus. Galina membawakan sebuah gaun berwarna merah darah berbahan satin yang panjang.
"Aku memang belum menanyakannya karena tidak peduli sebelumnya, tapi kenapa aku harus berganti gaun lagi?" tanyaku sambil memberikan Rosie botol susu formulanya yang masih sangat hangat. Rosie duduk di atas ranjang sambil bersandar di depan bantal, kedua mata biru bulatnya mengamati kami.
Galina membantuku melepaskan gaun velvet hijau yang kukenakan lalu memasangkan gaun merah satin barusan dengan sigap dan cepat. Ia belum menjawab pertanyaanku. Gaun ini terasa sangat halus di kulitku, dan sedikit lebih modern dari model sebelumnya. Punggungku terbuka hingga hampir mencapai pinggangku.
Galina berjalan ke arah lemari lalu mengambil salah satu jubah velvet berwarna merah maroon seperti yang dikenakannya saat ini. Kuangkat tanganku untuk menolaknya. "Aku tidak akan memakai itu."