(POV - Zasha Ivanovich)
Kurasa aku sudah tertidur sangat lama hingga Andrei muncul di dalam mimpiku yang terasa samar-samar. Di dalam mimpi itu Ia sedang membuka kancing kemeja putihnya satu per satu dengan ekspresi membunuh yang terlihat janggal, karena seharusnya bukan tampang seperti itu yang Ia tunjukkan dalam situasi romantis seperti ini.
Rambut pirangnya yang agak berantakan jatuh menutupi keningnya, kontras dengan penampilan sehari-harinya yang selalu rpai dan teratur. Aku lebih menyukai Andrei yang terlihat berantakan seperti ini, apalagi jika aku lah penyebab penampilannya yang berubah berantakan.
Kedua tangannya menarik pangkal kemejanya dari celana hitamnya lalu Ia naik ke atas ranjang berlutut di sampingku.