pertemuan

Setelah 3 hari kami hanya chat melali bbm. Kamipun membuat janji pertemuan pertama kami, aku beritahu dia untuk bertemu di depan gang depan rumahku. Jam menunjukan pukul 17.45 aku sudah bersiap siap untuk bertemu setelah magrib. Tiba tiba hpku berbunyi, kulihat roni menelvon.

"Hallo... Kamu sudah siap siap belum, ini aku udah mau berangkat dari kost?"

"Iya sudah, oke kalau di depan chat aja" jawabku sambil mencari tas yang mau aku pakai.

"Oke sampai ketemu nanti"

"Oke" jawabku sambil menutup telvon.

Sekitar 10 menit aku menunggu ada notifikasi bbm, kulihat ternyata dia sudah sampai. Aku bergegas pamit keorang tua yang pasti aku pamit untuk bermain dengan teman temanku. Segera aku berjalan kedepan, kulihat dari jauh seorang bertubuh tinggi sekitar 175cm dengan badan agak kurus dengan jaket warna biru dan membawa helm berwarna putih. Dia sudah memberi tahu warna jaketnya tadi waktu chat seketika aku mengetahui bahwa itu adalah dirinya.

Kutepuk pundaknya dari belakang, dia menoleh dan tersenyum.

"Ohh hai.. kamu pasti mina yaa??" Sambil menjabat tanganku.

"Iya" jawabku singkat karna sedikit malu.

"Ya udah ini kita jalan kemana?"

"Terserah kamu aja, aku jarang main malem soalnya" karna aku adalah orang yang sedikit pendiam.

"Ya udah kita ke alun alun batu" jawabnya.

Dia memberi kan helmnya. Karna saat itu aku belum punya helm sendiri. Di perjalanan dia sering mengajak ngobrol dibanding aku. Perjalanan sekitar 30menit. Kami sampai rasa dingin sudah mulai lebih terasa ketika sampai disana. Aku yang hanya memakai jaket tipis polos coklat dengan kaos berlengan pendek warna biru muda serta celana levis panjang berwarna hitam dan sandal selop, yang sangat tidak membantu sekali saat cuaca berubah drastis saat di batu.

Setelah memarkirkan motornya dia pun berjalan di samping. Karna baru pertama agak canggung kalau berjalan terlalu berdekatan. Dia pun memulai percakapan karna sepanjang perjalanan mencari tempat duduk di sana aku hanya menoleh kanan kiri karna sedikit malu.

"Kamu mau beli camilan gak?"

"Terserah deh" jawaban yang biasa terlontar dari seorang wanita.

"Jangan terserah dong kan aku bingung, kamu mau colik atau sempol atau jagung serut itu?" Sambil menunjuk penjual - penjual yang ada di pinggir jalan.

"Emmmm" sambil melihat kearah penjual makanan sambil berfikir makanan yang bisa buat badan hangat.

"Jagung serut aja" lanjutku.

"Ya udah kamu mau rasa apa?" Tanyanya kembali padaku.

"Rasa keju susu aja" jawabku sambil merogoh - rogoh uang yang ada di dalam tas berharap dia saja yang belikan.

"Udah aku belikan aja tunggu sini yaa" katanya sambil berjalan kearah penjual jagung tersebut.

Tak lama kami pun duduk di area sekitar alun alun kami bercerita panjang lebar.

"Boleh aku tanya sesuatu?" Tanyanya.

"Iya boleh, apa?" Jawabku penasaran pertanyaan yang akan di ajukan.

"Kamu tipe cowok yang di sukai kayak gimana?"

Sambil mengangkat alis aku pun menjawab " ya pasti seiman dong, baik sama aku, cinta aku apa adanya".

"Oh begitu, emang ada yang gak baik?" Tanyanya kembali.

"Ya ada baik diawal aja, pas udah gak butuh dibiarin aja" jawabku sambil melihat hp.

"Kenapa ada yang bbm kamu itu, pacarmu kali atau gebetan" katanya sambil melirik hpku.

Kulihat nama seseorang yang sangat menyebalkan muncul. Dan tidak aku jawab hanya ku biarkan saja, karna tidak enak berbicara dengan orang kita memandangi hp.

"Siapa hayo, pacarmu yaa nyariin kamu kayaknya" timpalnya.

Belum sempat aku menjawab dia sudah berbicara lagi sambil duduknya lebih mendekatiku.

"Tuh di cariin pacarnya, hahaha" godanya sambil tertawa.

"Bukan itu temenku, emang kamu peduli apa" jawabku agak sebal karna dia terlalu banyak bertanya tanpa tahu jawabanku.

"Iya iya jangan marah, ya aku peduli mungkin aja kita bisa pacaran" katanya sambil melihatku

"Ehm" jawabku singkat menoleh kearah lain.

"Udahlah jangan marah iya iya aku minta maaf" sambil meraih tanganku untuk berjabat tangan.

Tak lama kami melanjutkan perbincangan kami. Kulihat jam di hp sudah menunjukan pukul 20.45 sudah wartunya pulang.

"Ayo udah kita pulang aja udah malem" ajakku sambil berdiri.

"Emang kamu di marahin kalau kemaleman" tanyannya masih duduk ditempatnya.

"Iya lah aku gak boleh pulang diatas jam 9, kan ini pas sampai dirumah udah jam 9 lebih dikit" jawabku memasukan hp ke tasku sambil membersihakan celana.

"Iya udah ayo pulang, kamu gak mau beli makan lagi" tanya nya lagi.

Aku pun hanya melihat dia sambil menunjuk2 pergelangan tanganku.

" Oke oke kita pulang" sambil dia berdiri

"Aku yang bayar parkirnya, kan tadi udah bayar jagungku" kataku gak enak hati.

"Halah kamu mah gak usah lah" sambil berjalan.

Di sepanjang perjalanan kami sudah mulai akrab tidak sekaku waktu berangkat tadi. Perjalanan yang cukup cepat karna tidak terhambat macet.

Pukul 21.10 suda sampai didepan gang rumah. Aku pun turun.

"Udah yaa makasih" kataku sambil melepas helmnya.

"Iya sama sama kapan - kapan ketemu lagi mau kan" tanyanya sambil menerima helm yang aku berikan.

"Iya, ya udah aku masuk hati hati di jalan" jawabku.

"Oke nanti bbman lagi ya" lanjutnya.

"Iya" jawabku singkat sambil menoleh melihat ada tetangga atau tidak karna aku punya tetangga yang seperti cctv, hampir tahu apa yang dilakukan tetangga dari rumah paling depan sampai ujung.

"Ya udah masuk sana, dah" lambai tanya sambil menjalankan motornya.

Aku mengangguk dan berjalan kearah rumahku.