WebNovelCouple15.79%

BAB 3 – TIDUR BERSAMA

"Kalian sudah datang, malam ini menginap disini kan?" sapa Nenek hangat sambil mengandeng Arra masuk

"Nenek sehat?" Tanya Arra tersenyum melihat neneknya lebih cerah dari biasanya

"Ayah dan Ibumu pulang hari ini, cucuku datang berkunjung bagaimana aku tidak sehat, selama ini cuma berdua dengan Kakekmu sangat membosankan bahkan Nenek berpikir akan ikut pindah tinggal di rumahmu" jawab nenek kemudian dikuti suara protes kakek "Aku lebih bosan mendengar suara cerewet kamu setiap hari yang terus mengeluh" lalu semua tertawa

"Ayah , Ibu…" Panggil Arra dan langsung berhambur memeluk mereka satu persatu, sementara Lee Yo-han langsung duduk setelah menyapa seperti dia yang menantu dirumah ini bersikap canggung.

"Heh… sikap apa itu, kamu seperti berkunjung di rumah mertuamu. Menyapa lalu duduk diam" Protes Ibu Lim mertua Arra sekaligus ibu kandung dari Lee Yohan. "Bagaimana bisa, Menantu seperti anak sendiri semantara Anak seperti Menantu. Wah… aku benar-benar tidak salah lebih menyukai anak perempuan daripada anak laki-laki" Omel Ibu Kim tapi tidak di pedulikan oleh Lee Yo-Han.

"Kalian menginaplah beberapa hari selama orang tua kalian disini, pengurus rumah sudah membersihkan kamar Yo-han. Arra bagaimana semester akhirmu, semua lancar? Aku mendengar dari Asisten Min hasil desainmu laku keras di pasaran dan mejadi Trend baru saat ini" kata Kakek setelah kami sekeluarga selesai makan malam

"Terima kasih kakek" ucap Arra malu

"Anakku ini selain cantik dia juga sangat berbakat" sela Ibu Kim sambil memeluk Arra membuatnya tersenyum malu-malu

"Dia mulai pilih kasih" gumam Lee Yo-Han tidak tahan karena seluruh keluarga sepertinya lebih menyayangi Han Yoora dari pada dirinya

"Ya… kamu mengatakan apa?" sahut Ibu Lim sinis

"Ayo kita tidur" ajak Lee Yo-han lalu beranjak dari duduknya berjalan menuju kamarnya, langkahnya terhenti karena melihat Arra tidak mengikutinya

"Kamu masih betah di situ, tidak mau tidur?" katanya ketus membuat semua orang heran, sebenarnya bukannya Arra tidak mau mengikutinya hanya saja Arra terlalu kaget saat Lee Yo-han mengajaknya tidur

"Ayo.." Ajaknya lagi dengan nada lebih lantang sementara ekspresi Arra kebingungan

"Tapi…" sahut Arra belum selesai tapi tangannya sudah ditarik oleh Lee Yohan

"Ya… kalian tidurlah, ini sudah malam" ucap kakek

"Anak ini… " sela Ibu Lim heran "jangan lupa buatkan kami cucu" lanjutnya lantang membuat pipi Arra memerah yang kini tengah digandeng Yo-han menuju kamar.

"Hentikan, kamu membuat anak kita marah" sahut Ayah Lee sambil meminum tehnya

"Yoona memang suka sekali menggoda mereka, biarkan mereka menikmati romatisnya pengantin baru" timpal nenek sambil tersenyum

"Mereka sudah 6 bulan menikah Ibu, setiap hari berdua di rumah dan di kantor. Harusnya aku sudah mendengar kabar baik kan?" kata Ibu Lim tidak sabar membuat semua tersenyum

Setelah memasuki kamar mereka berdua tampak canggung, di rumah mereka masih tidur terpisah sampai saat ini. Arra masih berdiri canggung di belakang pintu, sementara Yo-Han langsung masuk ke kamar mandi. Setelah selesai mandi Yohan masih melihat Arra berdiri di tempat yang sama.

"Apa yang kamu lakukan disitu, kamu tidak mandi?" Tanya Yohan sambil mengeringkan rambut

"Iya" jawab Arra canggung

"tolong kunci pintu kamar" ucap Yohan saat Ara hendak melangkah ke kamar mandi membuat Ara tambah kikuk

"Jangan sampai tengah malam ibu yang sangat menyayangimu itu menerobos masuk untuk melihat apa yang kita lakukan" kalimat itu semakin membuat Ara salah paham dan malu "Jangan sampai mereka tau kita tidur terpisah" lanjutnya membuat Ara lega

Setelah Ara memasuki kamar mandi Yohan mengusap wajahnya berulang kali, sebenarnya dia lebih gugup daripada Ara, sejak melihat tatapan keluarganya saat dia menarik Ara masuk ke kamar entah apa yang ada di pikiran mereka.

"Yo-han, apa kamu melihat tas bajuku?" panggil ara yang masih ada d walkcloset "Lee Yohan" panggilny lagi karna tidak mendapat respon

"Ada di atas meja samping pintu" terdengar jawaban dari dalam kamar sebenernya Yohan mendengar panggilan Ara hanya saja dia kaget karena ini pertama kali Ara memanggil namanya

"Ini adalah tas bajumu, tadi aku menyiapkan 2 tas. Apa kamu bawa semua?"

"Aku hanya membawa itu, aku pikir kamu jadikan satu baju kita karena kita hanya menginap 1 hari" jawabnya sambil mengecek email masuk dari Asisten Min

"ah… aku harus bagaimana sekarang, aku tidak ada baju" respon ara cemas

"Aku sudah masukkan baju yang tadi kupakai ke dalam mesin cuci" gumamny pelan

"Pakai saja bajuku, ambil di lemari pilih yang kamu cocok" sahut Yohan

Setelah beberapa saat ara keluar dengan kaos longgar sepaha dan berbalut selimut

"Apa yang kamu lakukan" Tanya Yohan heran melihat ara kesusahan berjalan dengan menyeret selimut

"Aku tidak memakai celana, semua celana kamu kebesaran" jawab Ara polos membuat Yohan yg sedang minum air hampir tersedak

"Aku akan tidur di sofa" Ara terburu-buru jalan melewati Yohan yang tengah duduk di samping kasur

"tidurlah di kasur, aku sedang mengecek email" respon Yohan yang sudah ada di bekalang ara dan dengan sigap duduk disofa lalu membuka kembali laptopnya, tidak menunggu lama ara langsung sembunyi di balik bedcover.

"Tok.. tok.."

Beberapa kali pintu kamar Yohan diketuk dari luar membuat Yohan yang ketiduran saat melihat pekerjaannya terbangun

"Apa yang ibu lakukan tengah malam seperti ini menggangu orang tidur" gerutu Yohan sambil membuka pintu, memang benar tebakkannya kalau orang yang iseng di malam hari itu adalah ibunya

"Apa kalian sudah tidur?" Tanya Ibu Lim penasaran

"Ya, kami sudah tidur. Ibu ada perlu apa?" respon Yohan ketus

"Ara juga tidur?" tanyanya lagi lalu Yohan membuka pintu lebar agar ibunya yang kepo itu melihat sendiri

"Ya dia tidur sangat nyenyak, pasti dia sangat lelah" katanya dengan penuh perhatian, karena mendengar orang berbicara ara terbangun dari tidurnya lalu duduk sambil mengusap matanya, melihat Ibu Lim dan Yo-Han berbicara di depan pintu dia tanpa sadar turun dari kasur dan berjalan menuju mereka sambil mengucek matanya

"Ibu ada apa?" tanyanya pelan membuat Yohan dan Ibu Lim kaget karena melihat Ara hanya memakai Kaos longgar Yohan sepanjang atas lutut. Melihat ekspresi kaget mereka berdua Ara langsung sadar melihat bajunya dan lari kembali kedalam selimutnya malu bahkan dia menutup seluruh badan dan kepalanya di bawah selimut.

Ibu Lim tersenyum curiga lalu melihat kearah anakny yang juga sepertinya syok karena kaget dan juga malu, entah apa yang sudah di lakukan mereka berdua pikir Ibu Lim sambil tersenyum

"Tidurlah, ini masih tengah malam. Ibu juga akan kembali tidur" Ucapnya sambil tersenyum curiga "Jangan terlalu capek" lanjutnya dan berlalu pergi. Melihat ekspresi ibunya Yohan sudah tahu apa yang ada dipikiran ibunya saat ini, benar-benar ibu cabul pikirnya lalu menutup pintu kamar dan menguncinya.

Mendengar suara pintu ditutup dan dikunci Ara sangat gugup, apa yang dia lakukan sampai tidak sadar seperti itu, dia sangat malu. Lalu dia merasakan bahwa kasur disampingnya bergerak lalu seseorang ikut masuk kedalam selimut

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Yohan yang ikut memasukan kepala kedalam selimut, wajahny tepat dihadapan Ara membuatnya kaget

"Maaf, tadi aku benar-benar lupa. Aku malu sekali, ibu pasti berpikir…" gumam Ara pelan dan langsung disela oleh Yohan

"Sudah tidak apa-apa, kamu istriku ibu bisa berpikir apa" Yohan mengubah posisinya lalu kepalany keluar dari selimut dan berbaring "Tidur lagi, ini masih malam" lanjutnya mulai memejamkan mata

Ara keluar dari selimut yang menutupi kepalanya melihat kearah Yohan yang tidur disampingnya terdiam kata-kata Yohan barusan menyebut "Kamu istriku" membuat wajahnya memerah. Mencoba memejamkan mata tapi tidak bisa tidur, kantuknya sudah hilang. Beberapa kali mengubah posisi tidurnya tapi tetap tidak bisa tidur membuat Yohan terganggu

"apa yang kamu lakukan?" ucap Yohan tanpa membuka matanya

"Aku tidak bisa tidur, apa aku boleh menyalah TV dengan volume kecil?" tanya Ara pelan dia benar-benar terlihat frustasi karena harus satu kamar dan 1 tempat tidur dengan Yohan ditambah lagi kantuknya sepenuhnya sudah hilang

"Apa kamu tidak bisa tidur karena ada aku?"

"Ah.. tidak, aku hanya sudah tidak mengantuk karna tadi sudah tidur beberapa jam" jawabnya cangung "Aku akan nonton di sofa agar kamu tidak terganggu" lanjutny hendak turun dari kasur

"Nonton dari sini saja" ucap Yohan lalu turun mengambil remote tv memberikan pada Ara lalu kembali berbaring "Mendekatlah" lanjutnya setelah menata posisi bantalnya

"Hah?" respon Ara kaget

"Sini" Yohan menepuk bantal di sampingnya, ara mendekat lalu Yohan menariknya bersandar pada lengannya membuat wajah ara memerah, mereka tidak pernah sedekat ini, kecuali saat hari pernikahan. Hubungan mereka sangat baik sehari-hari tanpa kontak fisik, walaupun mereka menikah karena perjodohan tapi mereka sama sekali tidak keberatan dan menjalani dengan baik. Tidak lama Ara tertidur denagn posisi itu sementara sekarang Yohan yang tidak bisa tertidur karna gugup, ini juga pertama kali baginya.