WebNovelCouple89.47%

BAB 17 – HARI YANG MELELAHKAN

"Bab ini memuat adegan 18+ untuk pembaca usia di bawah umur mohon untuk Skip bagian ini. Makasih"

Ciuman Lee Yohan turun kebawa menjelajahi leher istrinya dan sampai di dua bukit milik istrinya, masih terbungkus rapi tapi puncaknya tercetak jelas menegang. Menciumnya perlahan membuat getaran ditubuh istrinya yang kini tangannya kirinya bertumpuh pada pinggiran kolam karena takut tenggelam sementara tangan kanannya meremas rambut Lee Yohan. Satu persatu puncak bukit itu di lumat olehnya walau masih terbungkus bikini seperti seorang bayi yang merasa haus akhirnya Lee Yohan menarik tali bikini tersebut dan kini melihat dengan jelas bawah puncak bukit itu kini merekah sempurna karena perbuatannya.

Saat dia melumatnya secara langsung tubuh Han Yoora benar-benar bergetar seperti tersengat listrik dan suara desahan keluar dari mulutnya, pelan tapi sangat membuat gairah Lee Yohan naik seketika.

Dia merasa istrinya sudah tidak bisa berdiri dengan benar akhirnya mengendongnya, kaki Han Yoora melingkar di pinggang Lee Yohan erat sementara tangannya memeluk leher dan menyembunyikan wajahnya di sekitar leher suaminya.

Tubuh atas keduanya yang telanjang saling bertukar hawa panas saat berpelukkan, sampai Lee Yohan membaringkan istrinya di tempat tidur. Keduanya saling bertatapan dengan mata sayu, kembali saling melumat lembut. Tangan Han Yoora masih melingkar di leher Lee Yohan yang ada di atas tubuhnya, wajah keduanya memerah karena gairah yang sudah atas puncak lalu Lee Yohan melepas ciumannya dan memandang istrinya

"Bolehkah aku.." ucapnya lirih meminta persetujuan diikuti anggukan pelan istrinya.

"Akan sakit di awal tapi aku akan pelan-pelan" ucapnya lagi lalu kembali mencium Han Yoora agar istrinya itu tidak terlalu tegang.

Lee Yohan belajar semua itu dari ocehan-ocehan Choi Jin yang selalu menceritakan pengalamannya dalam urusan dewasa, ternyata ada gunanya selama ini dia berteman dengan Choi Jin walaupun terkadang temannya itu sangat berisik dan tidak punya malu menceritakan pengalamanannya dalam adegan ranjang dengan berbagai wanita.

Melihat istrinya yang sudah dalam keadaan pasrah akhirnya Lee Yohan mulai mencoba memasuki inti tubuh istrinya itu, tubuh Han Yoora menegang saat bersentuhan dan matanya terpejam erat seperti takut

"Jangan di tahan, rileks" bisik Lee Yohan mulai mencium kembali istrinya dari telinga, leher dan ke bibirnya sambil masih berusaha menyatukan inti mereka berdua. Saat mulai masuk Han Yoora tidak sengaja menggigit bibir suaminya karena menahan sakit.

Lee Yohan menghentikan kegiatannya, mendiamkannya sejenak agar milik istrinya terbiasa sampai tubuh istrinya mulai tenang dan tidak tegang dia melanjutkannya lagi dengan tempo pelan. Mereka benar-benar menyatu dan saat mendengar desahan istrinya Lee Yohan sudah tidak bisa menahannya lagi mempercepat temponya sampai tubuh istrinya menegang dan semua peluh keluar dia berhenti sejenak menekan agar bisa masuk lebih dalam, dia mencium istrinya dan kembali melanjutkan kegiatannya dengan mencari kepuasannya sampai membuat istrinya kembali melepas klimaks sekali lagi dan menerobosnya dengan tempo lebih cepat lagi akhirnya mereka berdua mencapai tujuan bersama.

Tubuh mereka penuh dengan keringat, wajah Han Yoora terlihat memerah tapi sepertinya dia kehilangan seluruh tenaganya. Jam menunjukan pukul 11.00 siang mereka berdua melewatkan sarapan pagi, Lee Yohan membantu istrinya mandi lalu membiarkannya beristirahat. Sementara dirinya sendiri duduk di tepi kolam renang dan tertawa saat melihat Bikini istrinya yang tadi dia lepas terapung di tepi kolam, masih tidak percaya bahwa akhirnya mereka melakukannya.

Jam menunjukan pukul 12.00 siang saat layanan kamar mengetuk pintu untuk mengantarkan makan siang mereka, setelah menyiapkan semua di meja Lee Yohan membangunkan istrinya yang kini masih lelap dalam tidur.

"Sayang, bangun" ucapnya pelan sambil menciumi wajah istrinya, Han Yoora mengeliat pelan lalu menarik selimut untuk menutupi kepalanya sepertinya dia malu. Melihat reaksi istrinya Lee Yohan ikut masuk dalam selimut memeluk tubuh polos istrinya dari belakang.

"Ayo bangun, makan siang sudah siap. Tadi pagi kamu tidak sarapan" katanya lalu menggoda Han Yoora dengan mencium dan mengelus pelan punggungnya.

"Aku lelah, jangan lakukan lagi" akhirnya Han Yoora membuka suara lirih

"Ya, ayo makan dulu" Ajak Lee Yohan lagi lalu keluar dari selimut diikuti Han Yoora yang menggulung selimut pada tubuhnya dan berjalan ke kamar mandi dengan cepat.

"Hmm" desahnya saat merasakan ngilu dan perih di bagian bawahnya, lalu melihat cermin mendapati lubuhnya penuh tanda merah, Han Yoora teringat kejadian beberapan jam yang lalu.

"Jika tau akan sesakit ini aku tidak akan mau melakukannya, kenapa dia berbohong hanya sakit di awal. Badanku sakit semua seperti berlari puluhan kilometer" gerutu Han Yoora lalu memakai bajunya "Kenapa dia baik-baik saja seperti tidak merasakan apa-apa" gumamnya lagi lalu keluar dari kamar mandi

Lee Yohan sudah menunggunya duduk di depan meja yang sudah penuh dengan makanan. Saat melihat istrinya keluar dia tersenyum lalu menepuk sofa di sebelahnya tapi yang di lihat Han Yoora senyum suaminya itu seperti godaan tingkat dewa.

Setelah selesai makan mereka memulai permainan lagi sampai sore, begitu pula di malam hari bahkan mereka mengakhirinya saat langit sudah hampir terang. Entah siapa yang memulai mereka melakukannya lagi dan lagi sampai 3 hari berturut-turut dan melupakan rencana mereka untuk jalan-jalan. Rencana mereka yang hanya 5 hari di Bangkok mundur satu hari karena terlalu sibuk hingga lupa menghitung waktu.

Dari Bangkok mereka berdua terbang ke Kyoto-Jepang untuk tujuan akhir perjalanan mereka. Di Kyoto cuaca sudah dingin, mereka menjadi lebih sering berada di kamar daripada jalan-jalan. Fisik yang masih muda membuat Lee Yohan tidak berhenti untuk meminta dan tanpa ada rasa lelah, sementara Han Yoora walaupun dia selalu mengatakan dalam hati agar cukup melakukannya di malam hari tapi saat suaminya mulai menggodanya dia tak mampu untuk menolak dan mulai bisa mengimbanginya.

Tiga minggu mereka melakukan perjalanan akhirnya pulang dengan membawa beberapa tambahan koper. Dijemput oleh Asisten Min di bandara tampak keduanya berjalan dengan bergandengan tangan. Atas perintah Kakek Lee agar mereka berdua diantar ke rumah Utama tapi Lee Yohan menolak karena mereka berdua tiba tengah malam.

Nb: Bonus langsung update 2 Bab sekaligus. Saat pembuatan 2 Bab ini penulis merasa seperti orang gila hahahah

Tersenyum sendiri, wajah merona dan jantung berdebar hahahah penulis merasa sudah terkena virus Choi Jin.

Maafkan penulis jika kata-kata terlalu vulgar, maka dari itu penulis member peringatan untuk pembaca di bawah 18 tahun untuk tidak membaca 2 Bab ini. Tapi walaupun begitu pasti mereka tidak menghiraukannya, maka dari itu penulis menceritakan adegan ini khusus untuk orang dewasa yang dalam satu ikatan pernikahan.

"Tidak ada yang namanya Pembuktian Cinta yang berakhir di tempat tidur sebelum Menikah"

Terima kasih