Kantor 07.00 pagi

Setelah berlama lama berada diluar menemani turunnya hujan, akhirnya sekarang tiba juga di tempat tujuan, sedikit basah di bagian sepatu tidak menjadi masalah asalkan penampilan kali ini tidak kucel dan berantakan. Bereskan dasi, sedikit menekan nekankan sepatu agar tidak terlalu basah, siap! "Hai Nak! Sedang apa kamu?" tanya seorang pria berumur 45 tahunan padaku dengan alis sedikit terangkat, itu berati dia sedang mengamatiku, memang benar dia tampak kebingungan melihatku yang masih asing di kantor. "Maaf Pak, saya sedang merapikan penampilan saya, saya pegawai baru disini" sahutku sopan merasa tak enak hati karena sedikit mengotori lantai depan. "Pantesan, kalau mau merapikan sekalian saja di kamar mandi, jangan disini, apalagi sepatu kamu basah!" nadanya sedikit membentakku, memang benar aku salah. "Maaf Pak, baik Pak saya lanjutkan di kamar mandi" nadaku sangat canggung. Tanpa banyak basa basi pria itupun pergi, dalam otakku aku berpikir mungkin karena mereka manusia manusia yang terlahir dari kerumunan hukum jadi wataknya sedikit keras, apalagi ini murni kesalahanku. Di kamar mandi tak perlu terlalu lama, memang dasarnya aku ini tampan hanya saja terkena air hujan. Kududuki kursi kerjaku sambil melihat isi ruangan yang masih sepi tetapi terlihat rapi, ada 4 meja di ruangan ini, itu berati aku memiliki 4 rekan di divisi ini. Jam menunjukan pukul 08.00 satu persatu pegawai datang, termasuk rekan satu divisi denganku. "Eehh ada petugas baru? Namanya siapa?" satu persatu dari mereka menanyakan hal yang sama dan aku membalas nya dengan sangat ramah dan perhatian, kami mulai bercerita kesana kemari berbagi jutaan pengalaman yang pernah kami alami, bersenda gurau karena mengingat hal hal yang lucu dan banyak lagi hal yang kami ceritakan di tengah tengah perkenalanku dengan kantor baruku ini,kecuali satu orang, perempuan itu, cantik dan terlihat pendiam tetapi terlihat berwibawa dengan penampilannya yang tidak berlebihan, dia tak bertanya seperti 3 rekanku yang lain, hanya saja dia tersenyum manis padaku tanpa menanyakan apapun. Ketiga rekan baruku pun tidak mau ambil pusing dengan sikapnya, mungkin dia memang terbiasa diam, atau mungkin dia tak biasa berbasa basi, entahlah lama lama nanti juga kenal. Perkenalkan yang cukup singkat tetapi berkesan.