"Permisi, Mas? Mbak? Ini pesanannya" ucap pelayan itu sopan lalu meletakkan nampan berisi pesananku dan Eva.
"Oh iya makasih, Mbak!" ucap Eva sambil mengambil makanannya dari nampan dan juga mengambilkan makanan ku
"Bismilah" ucapku lalu mengunyah makanan yang ada dipiringku sambil sesekali melirik Eva.
Selama makan kami tidak mengeluarkan suara apapun hanya ada suara dentingan sendok yang diadu dengan piring yang berisi nasi kuning itu.
Setelah selesai makan aku coba melirik kepada orang yang menperhatikanku tadi, dan rupanya dia sudah tidak ada disana dan aku tak mau ambil terlalu pusing soal hal itu.
Aku dan Eva sibuk memainkan ponsel masing masing sekedar berselancar di dunia maya dan juga menbalas sebagian pesan mereka yang masuk dan menurutku tidak terlalu penting dengan emoji tanda maaf.
Aku sebenarnya juga heran kenapa para karyawanku sangat takut kepadaku, apa karena sikap ku yang dingin kepada sesama pegawai dan karyawan? Tapi menurutku itu hal yang tidak penting dan sangat menbuatku tidak nyaman juga sedikit menganggu jika aku terlalu memikirkannya.
"Pulang yuk!" ucapku pada Eva sambil menperlihatkan senyum pepsodentku.
Eva mendongkakkan kepalanya mendengar ucapanku "Yuk!"
Setelah menbayar semua pesanan yang kami makan, kami berdua berjalan menuju mobil yang sudah ada di parkiran restoran itu, aku masuk terlebuh dahulu kedalam mobil dan menjalankan mobilku menuju ke kediamanku.
Aku sesekali mencuri pandang ke Eva yang masih sibuk dengan ponselnya, lalu tak lama kemudian aku menghentikan mobilku.
"Mas? Kok berhenti?" tanya Eva bingung melihat mobil berhenti.
Aku memutar wajahku kearahnya lalu memegang pipinya lembut, ia tampak gugup namun kuberikan senyuman terbaikku.
"Kamu cantik banget sih?" tanyaku halus.
Eva tak menjawab ia hanya memandangiku lalu ...
Cup.
Sebuah kecupan hangat dari ku mendarat sempurna dikeningnya yang menbuat ia semakin tersipu malu dan diam seribu bahasa.
Setelah peristiwa menegangkan ini kemudian aku menlanjutkan perjalananku ke perumahan kami, sesampainya dijalan masuk kerumah kami aku turun sebentar mebuka gerbang rumahku lalu aku memarkirkan mobilku didalam halaman rumah, kemudian kugendong Eva masuk kedalam rumah lalu ku dudukkan di sofa ruang tamu.
Kurenggangkan sedikit kemejaku dengan menbuka beberapa kancingnya lalu ku lakukan apa yang kami tidak lakukan kemarin.
Kami mulai melakukan apa yang kami inginkan, sangat nikmat sampai kami menikmati permainan demi permainan dan akhirnya sampe pada.... Ah....
Titt Titt Titt.
Suara ponselku berdering, aku bangkit dari kegiatan ini lalu mengambil ponselku didalam celanaku yang sudah kulepaskan.
Aku mengangkatnya dan nama yang tertera adalah "Pak Samuel"
"Halo, selamat siang?" tanyaku pada atasanku ini.
"Halo, pak Adi, maaf apa bapak bisa melaksanakan misi hari ini?"
Aku berpikir sejenak lalu dengan ragu menjawab. "Bukannya saya hari ini masih dalam masa cuti?"
"Iya pak saya tau, tapi tolong hari ini saja karena ini keadaan genting" ucap pak Samuel menghela napas panjang.
"Iya pak! Sekarang saya berangkat!" ucapku lalu mematikan telepon sepihak.
Aku kemudian berjalan ketempat istriku tadi. "Mas kayaknya ada tugas dek!"
"Bukannya libur?" ucapnya bingung.
"Iya, tapi ini tugas dari atasan!" ucapku sambil memegang tangan istriku.
"Iya mas, hati hati yah"
Aku kemudian berjalan ke kamar untuk berganti pakaian dengan seragam kerjaku yang sangat gagah kukenakan.
Kemudian aku keluar rumah menaiki mobil ku lalu bergegas menuju ke kantormu, tak lupa kutatap istriku Eva yang berdiri di ambang pintu.
Happy Reading...