Perjumpaan

setelah Marco pergi anak buahnya mulai bergerak untuk membunuh Devan. namun sebelum anak buah Marco melukai Devan tiba - tiba, salah satu orang itu terdorong ke belakang ditendang oleh seseorang, dan tanpa basa basi semua menoleh serta menyerang orang yang menendang itu. dan tanpa bicara sambil menatap dengan dingin orang itu membereskan anak buah Marco dengan gesit. ya itu Karen, ia menendang, memukul, serta merebut pistol salah satu anak buah Marco dan ia menembak Semua anak buah Marco hingga tewas dan ada yang terkena lemparan pisau Karen tepat dijantungnya hingga ia tewas. saat dia berkelahi dengan lincahnya tudung jaket Hoodie ya terlepas dan melihatkan rambutnya hitam tergerai tertiup angin dan dengan disinari sinar lampu dan bulan menambah keindahan paras Karen yang bagaikan Dewi perang. Devan begitu terpana, dan ketika dia ingin mengucapkan terima kasih, Karen pergi. namun sebelum pergi Karen berucap. " jadilah lebih kuat agar tidak terulang lagi", kata Karen. sambil ia pergi tanpa memperdulikan Devan. sepeninggal Karen orang kepercayaan Devan datang bersama anak buah Devan. lalu mereka menolong Devan serta membawa Devan ke rumah sakit untuk mengobati luka - lukanya.

" maaf kan kami datang terlambat tuan, kami pantas dihukum atas keterlambatan kami", ucapnya.

" tak apa, ayo kita secepatnya pergi dari sini, dan kumpulkan semua orang untuk siap - siap menyerang", jawab Devan

" dan kau leo carilah informasi gadis yang telah menolongku tadi", lanjut Devan.

Devan penasaran kepada malaikat penolongnya karena pergi begitu saja dengan mengatakan kalimat tersebut hingga terpatri di hati Devan kata itu.

setelah Karen menolong Devan ia pergi begitu saja. karena suasana hati nya sedang tidak bagus, Karen berencana pulang.dalam perjalanan pulang lagi - lagi Karen berjumpa seorang laki - laki paruh baya sedang terluka dan pingsan. walau Karen punya sifat dingin dan cuek Karen tetaptidak tega terhadap pria tersebut. sehingga Karen mau tidak mau menolong pria tersebut dan kebetulan juga rumah nya sudah dekat jadi dibawa pria itu. karena pria itu begitu besar Karen meminjam troli dari pemulung yang kebetulan lewat. dengan bantuan pemulung Karen mengangkat pria itu keatas troli serta didorong lah troli tersebut ke rumahnya. direbahkan pria tersebut. lalu dibersihkan luka yang ada di lengan pria itu dan diberi obat serta di perban. tak jauh di tempat pria yang tadi pingsan ada beberapa pria berjas hitam yang seperti nya mencari seseorang.

" kita harus mencari ketua segera, semoga tidak terjadi apa2 pada nya", kata salah satu pria berjas hitam.

keesokan pagi di rumah Karen pria yang di tolong Karen sadar dan bangun. ia duduk sambil melihat sekeliling ruangan tersebut dan dia melihat gadis belia yang sedang memasak. Karen sadar klo pria yang telah ditolongnya telah bangun. Karen mendekati pria tersebut sambil membawa teh hangat serta sarapan.

" paman sudah bangun , sarapan lah dulu ini", Karen.

" aku dimana ini dan kau siapa??? ", tanya pria itu.

" ini rumahku, dan kenalkan aku Karen, aku menemukan paman pingsan dan terluka didekat sini jadi aku membawa paman kesini untuk diobati!", jawab Karen.

"dan klo boleh paman siapa ???", lanjutnya.

"oh, terimakasih, namaku George , kamu sendirian di rumah ini , dan berapa usiamu , kulihat kamu masih sangat muda", George.

" ya aku sendirian tapi aku sekarang tinggal bersama seorang pengasuhku yang sekarang sedang belanja, dan aku 19 tahun", Karen.

" aku boleh pinjam hpmu untuk memberitahu orangku agar bisa menjemputku", George.

"silahkan ", Karen, sambil memberikan hp jadulnya.