Mari menikah!
Perlakuan Devano semakin manis dan perhatian memperlakukan kondisi Khanza yang berada dalam siklus tamu bulanan. Khanza sedikit malu, tapi juga senang. Sebab perlakuan Devano begitu mengesankan. Bagaimanapun dia juga laki-laki, jika ikut andil dalam perhatian perihal tersebut, bukankah itu sangat menggemaskan.
"Evan, terimakasih. Kamu selalu baik dan memperhatikanku, sebenarnya kau tidak perlu sampai melakukan hal itu. Aku sudah biasa merasakan sakit yang seperti itu, jadi…"
"Ini sebagai latihan untukku, agar kelak saat kita menikah, aku tidak akan kebingungan lagi mengurusmu demikian," balas Devano setelah memotong bicara Khanza.
Sudah seminggu berlalu, Khanza kembali pulih dengan segar dan bugar. Dia mulai berpikir keras, ada baiknya dia dan Devano segera menikah saja. Dia cukup lelah dengan hubungan yang dia jalani begitu terkesan membosankan. Dia ingin mencoba hal yang baru, mungkin dengan menikah misalnya.