Setelah itu, pak Gibran memutuskan untuk kembali pulang lebih dulu. Membiarkan bu Monic dan Icha berada di tempat yang sama, tanpa berkata apapun.
"Bu, maafkan aku!" ucap Icha pada bu Monic.
"Tak apa, Icha. Bu Monic justru ber terimakasih padamu, karena kau telah membantu ibu melepaskan diri dari pak Gibran."
"Sebenarnya aku tidak tahu apa yang terjadi dan yang akan kalian lakukan kali ini, tapi sungguh aku tidak ingin kalian berbuat yang hanya akan menghancurkan kalian sendiri."
Bu Monic hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Icha. Sebetulnya, di dalam hati dia resah. Dia juga sangat kacau, di sisi lain dalam hatinya begitu ingin merasakan hal berbeda yang selalu pak Gibran banggakan. Namun di satu sisi, dia juga takut untuk melakukannya.
Mereka memutuskan pulang dari tempat itu. Mereka harus kembali ke sekolah lebih dulu, setelah Icha pulang dari sekolah menaiki motor matic miliknya.