Dia kakakmu!!

Akira tidak bisa tidur lagi malam ini,karena memikirkan insiden tadi sore soal permintaan Arif yang meminta di temani menghabiskan waktu free Jum'at bersamanya,membuat Akira kesal dan lelah memikirkanya.

akhirnya setelah beberapa jam Akira bisa memejamkan matanya untuk istirahat.

Keesokan harinya....

Para santriwati kembali pada kebiasaan mereka masing masing karena Free day(hari libur)sudah selesai.

Fira kembali ke dalam kamarnya dengan nampan yang sudah terisi semangkuk bubur hangat,teh hangat,dan obat untuk Akira diatasnya.

CKLEEKK..

"Ra bangun yuk.ini makan dulu sambil minum obatnya!"ujar Fira sembari duduk di samping ranjang.Akira membuka matanya dan mengucek ngucek sekilas,kemudian duduk bersandar di kepala ranjang."hoaamm...kakak udah bangun.sekarang jam berapa?"tanya Akira dengan mata setengah terbuka.maklum nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

"jam tujuh pagi Ra."jawab Fira santai sambil mengaduk semangkuk bubur di pangkuannya."ha!!yang bener kak."ucap Akira terkejut,dan hanya di balas anggukan oleh Fira.

"Mau kemana ra.please jangan banyak tingkah ok."sahut Fira saat Akira beranjak dari ranjang.akira melirik kakaknya bingung.tidak tau apa sekarang dia sudah terlambat,batin Akira kesal.fira membuang napas kasar."hari ini kau izin tidak masuk.aku sudah bilang pada pembina kalau sementara kau tidur di kamarku dulu."jelas Fira.

Akira kembali duduk di tepi ranjang setelah mendengar penjelasan dari kakaknya.dia memandangi wajah kakaknya yang tengah focus pada bubur yang sedang di aduknya.

"kakak..."rengek manja Akira mulai terdengar.

Fira menoleh pada akira,kemudian mencubit pipi Akira yang terlihat menggemaskan saat manja seperti ini.

"euuchh...jangan sok manja dech ra.aku nggak akan nyuapin kamu meskipun kamu model kayak apapun."ucap Fira gemas.memang saat Akira manja seperti ini pasti ada maunya."iihhh bukan itu kaaakk."sahut Akira mengerucutkan bibirnya.

Fira mengeryit bingung."bukan mau disuapin?"tanya Fira."bukan.akuu...sudah mempertimbangkannya."jawab Akira.

"pertimbangan soal apa?"tanya Fira lembut.sebelum menjawab,Akira menghembuskan nafas terlebih dahulu karena,mungkin ini akan terlihat tak pantas dia katakan.

"akuu...ingin bersama bang Arif kak."ucap Akira lirih.tangan Fira yang tadinya mengaduk bubur,berhenti seketika.dia masih mencoba mencerna apa yang tadi adiknya itu katakan.

bukankah kemarin dia hanya membisu lalu kenapa sekarang begini.fira mencoba bersikap setenang mungkin karena,takut adiknya tertekan.

"hmm...kamu yakin."Akira hanya diam.mencoba mencari jawaban yang pas."insyaallah Ara yakin kak."jawab Akira dengan senyum yang mengembang suapaya kakaknya yakin dan tidak bertanya lagi.

"yaudah.kamu makan dulu ya buburnya.kakak mau ke bawah dulu,ada urusan."ujar Fira sambil mengalihkan mangkuk bubur ke pangkuan Akira.Fira beranjak pergi dari kamarnya namun,ketika hendak membuka pintu.

"Apa kakak nggak setuju?"tanya akira.

Fira menghentikan tanganya yang masih memegang gagang pintu.Tersenyum simpul."Makan saja buburmu."jawabnya tanpa menoleh dan kemudian berlalu pergi.

Akira melihat kakaknya sudah menghilang dari balik pintu.Dengan setengah hati Akira memakan bubur di mangkuknya.

~Di kantor pembina pondok~

tok tok tok..

"Assalamu'alaikum."ucap seseorang dari arah pintu.

"Waalaikumussalam."sahut Pembina pondok.

"masuklah!"sambung pembina pondok.santriwati tersebut masuk di sebuah ruangan yang sederhana dan ada beberapa lemari buku serta dokumen para santriwati.

"Fira.ada apa?duduklah!"ujar ustazah Mila(pembina pondok).Fira duduk di kursi yang berada di depan meja pembina.

"Katakan ada apa?"tanya ustazah Mila menatap lekat manik hazel milik Fira."Ustazah.saya ingin meminta izin."jawab Fira dengan menunduk."Izin??untuk apa?"Tanya ustazah Mila."Untuukk...Akira ustazah."jawabnya lirih.

Fira menjelaskan semuanya setara detail kepada ustazah Mila yang hanya dibalas anggukan."Begitu ya."ucap ustazah mila.

Di tempat lain seorang santri tengah berdiri memegang buku ditangannya.pandanganya lurus memandang jauh ke depan.Anganya pergi jauh entah kemana,yang pasti saat ini kelebat wajah seseorang sedang mengusik ketenangannya saat ini.sesekali dia menghembuskan nafasnya pasrah.'apa dia berubah?lalu kenapa dia terlihat begitu?'batinya penuh dengan banyak pertanyaan yang tak terjawab.

~Skip~

Pagi yang cerah.suasana riuh pesantren sudah menjadi bumbu tersendiri bagi para santriwati.Berlalu lalang,melakukan aktivitas,dan mengantre.

Hari ini Akira sudah merasa membaik dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya lagi."Ra kamu yakin mau sekolah hari ini?"tanya yessika masih sedikit cemas."iya yes.soalnya aku juga udah bosen di kamar terus.yang aku lihat cuma dinding,lemari,dan kasur yang kosong."jawab Akira manyun."hmmm...ya udah dech.~asalkan kau bahagia~"ucap yessika sambil bernyanyi.akira terkekeh mendengar nyanyian yessika.

Ulah sahabatnya yang satu ini emang kocak abis ditambah lagi sedikit yaa pintar,hehe.

"ya udah berangkat yuk."ajak Akira.

"kuy lah boskyuw."sahut yessika mengalungkan tanganya di lengan Akira bak sepasang kekasih."ck.emang kita mau nyebrang ape gimane."ucap Akira sambil berkacak pinggang.

"Hehe."yessika terkekeh.mereka pun berangkat bersama ke sekolah dan masih bergandengan.

Sesampainya di kelas."Hai Ima."sapa Akira."waalaikumussalam Ra."sahut Ima.Akira memang seperti itu terkadang lupa mengucapkan salam."Eh iya,lupa.hehe."ujar akira.dia mengambil tempat duduk di sebelah Ima dan memangku tasnya.ima melihatnya dari ujung kaki sampai kepala seakan tidak pernah melihatnya sebelumnya.akira melirik ke Ima."segitu rindunya ya,sampai melihatku seperti itu."ujar Akira pede.

"ck.rindu?gwa.rindu sama lo,idih mending juga gwa rindu Ama bantal timbang sama Lo."sahut Ima sambil bergaya bak model yang sedang iklan shampo,haha.akira menggerutu kesal dengan penuturan teman sebangkunya itu yang terdengar nylekit namun, sepertinya real."Lo ngesselin ya.ck."gerutu akira sebal.

Ima terkekeh melihat wajah Akira yang sudah seperti pakaian kusut.ketekuk Mulu."hhhh udah kali cemberutnya."kata Ima."iya deeh gwa rindu Ama Lo."sambung Ima.

senyum Akira mengembang,dia mengalungkan tangannya di pergelangan tangan Ima dan menyandarkan kepalanya di bahu kanan Ima."gitu dong.kan aku jadi makin cayank."ucap akira.ima mendelik mendengar penuturan Akira."aishh lu kira gwa pacar Lo apa?sorry ya gwa masih normal."Ima melepas tangan Akira sedikit kasar."hehe...iy deh yang normal."sahut Akira terkekeh.

🌚🌚🌚🌚

Akira berbaring di atas kasur.hari ini dia sangat lelah karena aktivitas dan kegiatan yang sedikit banyak.ditambah tadi ada persiapan untuk lomba kreatifitas setiap santriwati pesantren,dan tanpa ia ketahui ternyata semua teman sekelasnya menunjuknya untuk mewakili komplek mereka.

CKLEK..

pintu kamar terbuka.yessika melihat Akira yang tertidur dengan wajah kelelahan."huufftt..kasihan kamu Ra."ujar yessika berjalan perlahan menghampiri Akira.

dia membenarkan posisi tidur Akira yang kurang benar kemudian menyelimutinya.dia duduk di tepi kasur,tangannya terulur mengelus pipi tembam Akira."Aku tau kamu kuat."lirih yessika.

dia menutup pintu perlahan dan beranjak pergi.di samping tangga rupanya yessika sudah di tunggu oleh seseorang disana."dia sedang tidur.sepertinya dia kelelahan."ujar Akira memandang punggung seseorang di depannya.orang itu mengangguk."makasih ya dek."sahut orang itu sembari berbalik menghadap yessika.dia tersenyum simpul dan sejurus kemudian memeluk orang yang berdiri di depannya itu.

"sama sama kak,dan jangan sungkan lagi kalo mau minta tolong."ucap yessika mendongak ke atas menatap lekat bola mata hitam pekat orang itu.tinggi yessika hanya sebahu orang itu."kau ini ya."ucap orang itu mencubit hidung yessika."aw!!sakit kak ih."sahut yessika sembari memegang ujung hidungnya yang merah akibat di cubit orang itu.

mereka berpelukkan seakan sudah lama tidak bertemu.saking hikmatnya berpelukkan tanpa di sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka.dia berdiri mematung sambil melihat kehikmatan dua orang di depannya.buliran air mata sudah membasahi pipi tembamnya.

Orang itu melepaskan pelukannya begitupun yessika.mereka saling melempar senyum kemudian yessika beranjak menaiki tangga di samping kanannya.tiba tiba langkahnya terhenti ketika melihat siapa yang ada di depannya kini."Akira!!"ucap yessika terkejut.sejak kapan Akira disini?ah apa Akira mendengar semuanya?shit!.umpat yessika.

mendengar nama Akira orang yang tedi bersama yessika sontak menoleh.matanya terbelalak kaget."Ra kamu.sejak kapan ka-"ucapannya di jeda oleh Akira."apa yang kalian lakukan?"ucap Akira lirih.tenggorokannya seakan tercekat serta sesak yang telah memenuhi rongga dadanya.

"Ra ini.dia..dan aku.."

"cukup!!"bentak akira.emosi sudah mulai memenuhi kepalanya saat ini."apa kalian tidak malu berpelukkan seperti itu?di tambah lagi kau-"kata kata Akira berhenti pada kata 'kau'.telunjuknya menunjuk ke arah orang di belakang yessika yang sedari tadi hanya diam dan nampak gelisah.

plok plok plok

Akira bertepuk tangan dan menghampiri orang itu dengan tatapan menghunus,seakan ingin mencekik lehernya.saat ini dia tengah berdiri di depan orang itu dan masih dengan tatapan yang sama."Jadi ini seorang tahfidz muda yang terkenal berprestasi dan mengerti tentang agama bahkan lebih baik dari para tahfidz lainnya."ucap Akira sambil kedua tangannya di lipat di depan dada.

Mendengar itu orang itu hanya menunduk.nyalinya seakan ciut didepan Akira."apa anda tidak mengerti sopan santun BANG ARIEF ZUBAIR."Akira menekan nada bicaranya tepat pada nama lawan bicaranya saat ini.Ya Arieflah yang bersama yessika tadi,dan berpelukkan dengannya.

Arief mulai mengangkat kepalnya.matanya langsung bertemu dengan sepasang mata hazel milik Akira.dia bisa melihat dengan jelas ada kekecewaan dan cemburu di mata Akira namun,tertutup dengan amarah dan emosi.

Dia membuang nafas kasar dan tersenyum miring."kamu cemburu Ra."ucap Arief menatap lekat bola mata Akira.pipi Akira memanas mendengar ucapan arief.seakan dia yang saat ini sudah tertangkap basah.

matanya bergerak gelisah,bingung harus menjawab apa."Ti-tidak...aku,aku yang seharusnya bertanya sedang apa kalian berpelukkan disini.bukan muhrim."ucap Akira menyipitkan matanya.

Arief dan yessika saling memandang dan melempar senyum jahil.perlahan yessika menghampiri Arief dan Akira."Ra please kamu jangan salah paham dulu ya."sahut yessika.

Akira hanya diam melihat yessika kemudian beralih melihat arief.hatinya serasa di cubit melihat adegan tadi."jadi Bang Arief ini adalah..."yessika mulai menjelaskan tentang hubungannya dengan arief.ternyata dia adalah adik kandung arief,dan selama ini tidak ada siapapun yang mengetahui itu karena mereka sendirilah yang ingin merahasiakannya.

bukan apa apa tapi,Arief takut jika nanti ada yang tau bisa bisa para santriwati berbondong bondong memberikan perhatian penuh untuk yessika yang semata mata hanya untuk mendekati atau mengambil hati arief.yessika pun berfikiran hal yang sama.

"ja-jadi dia kakakmu yes."ucap Akira masih belum percaya.

yessika hanya mengangguk sambil terkekeh kecil.setelah itu keheningan terjadi di antara mereka."e'hem.oh ya Ra." ucap Arief memecah keheningan.akira menoleh ke arah Arief."Kau...belum menjawab pertanyaanku tadi."sambung Arief tersenyum nakal.

dia tidak mengerti arti senyuman Arief dan mencoba mengingat ingat pertanyaan apa itu."pertanyaan??soal apa??"tanya Akira polos.

"soal.apa kamu cemburu Ra."jawab Arief lirih tepat di telinga Akira.

wajah dan telinga Akira serasa memanas.degup jantungnya semakin kencang.'aduuhh dia apa apan sih.bikin malu aja nih orang.'batin Akira."maaf ya Bang Arief Zubair jangan dekat dekat.BUKAN MUHRIM."ujar Akira menekankan kata bukan muhrim.

yessika hanya menjadi penonton dan sesekali tersenyum melihat ulah kakaknya yang mulai nakal.padahal kakaknya tidak pernah seperti ini.hanya dengan Akira saja dia senakal ini.'aku semakin yakin,bahwa mereka memang saling mencintai.hhh subhanallah.'batin yessika.

#maaf ya gys kalo telat update halaman berikutnya.tapi, tenang aja aku nanti usahain bakal nyelesain Sampek ceritanya kelar.ok😉#

Selamat membaca dan semoga suka ya😊