Arcen dan Norvin akhirnya kembali menemui Namara. Mereka sudah menyelesaikan tugas dengan baik dan sekarang tinggal menunggu rencana selanjutnya.
Namara keluar dari kamar untuk menemui kedua orang itu. "Arcen, Norvin, bisakah kalian membantuku lagi?"
"Nona, tolong katakan saja."
Akhirnya Namara tidak merasa canggung lagi. "Apa yang disukai Tuan Midas?"
Arcen dan Norvin menjadi sedikit bingung. Salah satu dari mereka langsung bertanya, "Nona, ada apa? Kenapa kau ingin tahu tentang itu?
Namara menggeleng. "Aku tidak mungkin datang dengan tangan kosong. Kalian pasti tahu apa maksudku."
Norvin pun mengangguk mengerti. "Jadi, Nona akan membawa sebuah hadiah?"
"Kau bisa mengatakannya seperti itu," balas Namara.
"Ini …." Norvin menatap Arcen dengan bingung. Mereka juga tidak mengetahui banyak hal tentang Midas. Lagi pula selama ini mereka hanya fokus menjadi bawahan Eros.
"Kalian tidak tahu?" tanya Namara. Mereka pun mengangguk pelan.