Penyihir Hyera Membuat Ramuan

"Nenek Gipsa?" Namara mengerutkan keningnya dengan bingung. Bagaimana wanita tua itu bisa ada di sana? Atau mungkin ….

"Namara …, selamat datang di istanaku," ucap Nenek Gipsa yang kemudian tersenyum padanya.

Itu membuat Namara sangat terkejut. Jadi … Nenek Gipsa adalah penyihir Hyera? Bagaimana mungkin? Apa orang tua itu menyamar sebagai seorang peramal nasib jalanan?

Bukankah orang tua itu terlalu eksentrik? Tidak terduga dan … aneh? Dia lebih memilih sulit ditemui sebagai Penyihir Hyera dan mudah ditemui sebagai Nenek Gipsa si peramal jalanan. Memangnya apa tujuannya?

Namara sungguh tidak mengerti. Bahkan kepala klan Seribu Bintang pun sangat sulit untuk menemui seorang Penyihir Hyera. Namun, orang tua itu malah keluyuran dengan bebas hanya untuk meramal seseorang.