"Dasar wanita arogan! Ayo beri dia pelajaran!" teriak seseorang dari kelompok itu. Mereka langsung bergerak mengepung Namara, Gallos dan juga Lyco.
Pria berjumlah delapan orang itu menatap Namara dengan sorot penuh permusuhan. Salah satu dari mereka berseru, "Apa kau masih ingin melanjutkan ini?! Jika kau menyerah, mungkin kami akan mempertimbangkan untuk melepaskanmu."
Namara berdecih. "Tidak ada kata penyerah dalam kamusku," desisnya dengan dingin.
"Bagus! Kalau begitu biarkan kami melakukan pemanasan denganmu di sini!"
Orang-orang itu mulai mengeluarkan senjata mereka yang berupa pedang. Tatapan dingin dan penuh intimidasi itu diluncurkan. Sesaat kemudian mereka mulai bergerak maju dengan gerakan membunuh.
Namara menyeringai. Orang-orang itu menggunakan serangan jarak dekat. Betapa bodohnya mereka. Tangannya mulai membentuk segel. Mulutnya bergerak cepat membacakan mantra.