Bab 30 - Topeng Yang Keren!!!!

"maaf kawan, untuk sementara kamu mesti dikandang kuda dulu," ucap Arman seraya mengelus kepala Harpic yang sedang bersedih karena harus berpisah lagi dari Arman.

"guruu," angguk Harpic.

Arman lantas mengantar Harpic ke kandang kuda, setelah itu dia bergabung kembali keruang tengah bersama yang lainnya.

"apa rencana kalian hari ini,?!?" tanya paman Rasyid yang sedang menikmati bir miliknya.

"belum ada paman,!!" jawab Ridho.

"hmmm,!!! bagaimana jika kalian menemani Irwan berbelanja bahan yang aku perlukan untuk membuat sebuah senjata, berhubung hari ini sedang ada pelelangan yang dilakukan oleh guild petualang,!!!" ungkap paman Rasyid yang mengusulkan agar Arman dan Ridho berkeliling desa sekalian menemani Irwan untuk mencari bahan-bahan yang paman Rasyid butuhkan.

"pelelangan,.?!?" seru Ridho ketika mendengar kata pelelangan, dia langsung teringat akan beberapa barang yang mereka temukan di reruntuhan kuno didalam hutan terlarang. Ridho lalu melirik kearah Arman begitupun sebaliknya.

"iya pelelangan bro, disana banyak barang-barang yang dilelangkan, baik itu senjata ataupun alat sihir lainnya, serta item-item yang lainnya," ungkap Irwan yang menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan setiap pelelangan terjadi.

"apakah kami bisa ikut serta dalam pelelangan itu,!?!" semangat Arman, selain ingin menjual barang-barang yang telah mereka temukan, Arman juga mencari sebuah perlengkapan yang dia perlukan untuk kedepannya.

"tentu saja kalian bisa ikut serta sebagai pembeli, apakah kalian punya coin,?!?" tanya paman Rasyid.

"kami hanya punya beberapa paman, tapi kami tidak hanya ingin menjadi pembeli, tapi kami juga ingin melelang barang-barang yang kami temukan didalam reruntuhan kuno hutan terlarang,!!!" ungkap Ridho kepada paman Rasyid yang tengah duduk santai menikmati segelas bir ditangannya.

"oh baguslah,!! eh,!!! apa yang barusan kamu bilang,!?! kalian memiliki beberapa barang yang kalian dapatkan dari reruntuhan kuno,!?!" tanya paman Rasyid yang keget mendengar ucapan dari Ridho sampai-sampai dia tidak sengaja menyemburkan bir yang ada di mulutnya dan mengenai wajah Irwan yang sedang duduk disampingnya.

"guru jorok,!!!!" protes Irwan yang membersihkan wajahnya dari semburan bir gurunya.

"hehehe maaf wan, guru tidak sengaja,!!"

Arman dan Ridho hanya bisa tertawa melihat wajah Irwan yang terkena semburan bir dari paman Rasyid.

"iya paman, kami menemukan beberapa item barang, baik itu senjata, Jirah, serta barang berharga lainnya di reruntuhan kuno," jawab Arman dengan santai, seraya membersihkan tumpahan bir yang ada dimeja.

"bagaimana kalian bisa sampai di reruntuhan kuno itu, bukannya itu berada di wilayah level 11-15,?!?!" tanya paman Rasyid yang merasa tidak percaya dengan ucapan mereka berdua.

Arman dan Ridho saling melirik satu sama lain, keduanya pun saling mengangguk tanda setuju. Ridho lantas menjelaskan kebenaran bahwa mereka diantar oleh Harpic, hal itu membuat rasa penasaran paman Rasyid terjawab.

Dulu sewaktu masih aktif menjadi petualang, paman Rasyid sempat ingin menerobos ke salah satu reruntuhan kuno tersebut, namun saat itu party mereka tidak sanggup melewati area 11-15 karena mereka dihadang oleh monster level 15 yang sangat kuat dan buas. Maka dari itu paman Rasyid sempat tidak percaya dengan ucapannya mereka, apalagi dengan kekuatan mereka saat ini belum mampu untuk menerobos area tersebut, namun beda cerita jika mereka bersama Harpic yang merupakan salah satu hewan buas terkuat yang ada di hutan terlarang.

"ooh jadi seperti itu ceritanya,!!! kalian berdua sungguh sangat beruntung bisa memasuki salah satu reruntuhan kuno disana,!!! dulu paman, Bahar serta party kami tak mampu memasukinya karena kekuatan kami tidak mampu mengalahkan monster yang berada diarea terakhir,!!!" ungkap paman Rasyid yang menceritakan tentang masa lalunya.

"iya kalian berdua sangat beruntung,!!! aku saja hanya mampu masuk ke area pertama, hehehe" cengir Irwan.

"iya paman, itu semua berkat Harpic, jika tidak ada dia mungkin kami tidak berhasil melewati hutan terlarang itu," ucap Arman.

Mereka berempat lantas melanjutkan cerita tentang pengalaman masing-masing ketika pertama kali memasuki wilayah hutan terlarang.

"sebaiknya kalian berangkat sekarang kesana, ingat pesan paman tadi, jangan menggunakan identitas asli kalian berdua jika melakukan jual beli di pelelangan, karena kita tidak tahu siapa kawan dan siapa musuh," ungkap paman Rasyid.

Sebelumnya dia telah menjelaskan mekanisme didalam pelelangan, dia berharap Arman dan Ridho bisa menyembunyikan identitas mereka, apalagi mereka akan menjual berbagai macam item sihir yang mereka temukan di dalam hutan terlarang.

"siap paman, kami akan mengingat pesan paman," ucap Arman.

"baiklah kalau begitu, sebaiknya kalian memakai ini,!?!" paman Rasyid memberikan dua buah alat sihir berupa topeng.

"ini apa paman, kok seperti topeng,?!?" ucap Ridho ketika menerima pemberian dari paman Rasyid.

"Irwan,!! coba tunjukkan kepada mereka,!!"

"baik guru,!!"

Irwan lantas mengeluarkan topeng miliknya, dia lalu mengenakannya diwajahnya, awalnya tidak ada perbedaan sama sekali, itu masih sama seperti topeng biasa. Namun lama kelamaan topeng itu menjadi transparan dan menyatu dengan wajah Irwan, secara perlahan wajah Irwan berubah menjadi seorang pria yang berumur 30 tahun dan itu jelas bukan wajah Irwan.

Arman dan Ridho terkesima ketika melihat perubahan yang terjadi.

"wow,!!!! ini keren, benarkan kak,?!?" teriak Arman ketika melihat perubahan yang terjadi pada wajah Irwan yang menyerupai pria berumur 30 tahun

"iya man, dengan ini kita tidak perlu khawatir lagi dengan kelompok yang memburu kita,!?!" seru Ridho yang semangat melihat salah satu ciptaan dari paman Rasyid.

"tunggu bukan hanya itu saja,!!!! Irwan coba kamu berbicara,!?" potong paman Rasyid, setelah itu dia meminta kepada Irwan untuk menunjukkan kelebihan lain dari topeng ciptaannya.

Irwan lantas mengangguk dan berbicara, "topeng ini keren kan bro, hehehe"

"ahh!!!"

"suaranya,..!!!!"

Arman dan Ridho kaget ketika mendengar suara Irwan yang berubah menjadi agak berat, itu persis suara pria yang berumur 30 tahun keatas.

"sekarang kalian boleh berangkat,!!! Irwan jangan lupa dengan pesanan yang aku minta,!?!"

"baik guru,!!!"

Mereka berdua makin takjub dengan topeng tersebut, masalah identitas sudah teratasi, kini mereka bisa pergi ke pelelangan dengan tenang.

"tunggu dulu, bagaimana dengan Harpic,!?! apakah dia bisa ikut dengan kami,?!?" tanya Arman yang mengkhawatirkan keadaan Harpic, jika dia ikut bersama mereka, maka orang-orang akan tahu identitas mereka, namun jika ditinggal sendirian, Harpic pasti akan merasa sedih.

"biarkan dia disini," jawab singkat paman Rasyid.

"baik paman," jawab Arman pelan yang merasa kecewa karena tidak bisa mengajak Harpic berkeliling desa, namun ini semua demi keselamatan mereka sendiri.

Mereka bertiga lalu berangkat menuju tempat pelelangan, tapi sebelum itu Arman pamit sebentar kepada Harpic untuk pergi sebentar, awalnya Harpic merasa sedih mesti terkurung di dalam kandang kuda, namun Arman berjanji akan membawakan makanan kesukaannya ketika dia kembali. Tak lupa juga Arman dan Ridho memasang topeng yang mereka miliki, wajah Arman berubah menjadi pria dewasa yang berwajah cerah, dan wajah Ridho berubah menjadi pria dewasa juga namun wajahnya sedikit kelihatan pucat, dia sempat menjadi bahan candaan Arman dan Irwan namun karena pesan paman Rasyid dia mesti memakai topeng itu selama pelelangan.

Berjalan didesa sepaku membuat Arman dan Ridho mengenang masa ketika tinggal didesa Semoi, suasana yang tidak jauh berbeda, ada pasar, penginapan serta toko-toko perlengkapan kebutuhan lainnya.

Berjalan sekitar 30 menit, akhirnya mereka tiba didepan sebuah bangunan yang dari depan kelihatan cukup mewah dan elegan, satu-satunya bangunan yang sangat besar.

"wah bangunannya sangat mewah, ini apa kak Irwan," tanya Arman yang terpesona akan bentuk dari bangunan yang ada dihadapannya.

"inilah tempat pelelangan berlangsung,!!!! ini merupakan guild pedagang, dilantai pertama untuk jual beli harian atau bahan mentah, banyak toko dilantai bawah, naik dilantai kedua ada berbagai perlengkapan baik itu senjata ataupun alat sihir lainnya untuk para petualang,...

"nah dilantai ketiga merupakan tempat berlangsungnya pelelangan, namun kita mesti bayar ketika ingin naik kelantai tersebut, tapi jika kalian memiliki kartu guild pedagang maka kalian tidak akan dikenakan biaya masuk, kebetulan aku punya kartu tersebut, jadi saat ini kalian berdua bertugas menjadi pengawal pribadi ku bagaimana,!?!?" ungkap Irwan.

Irwan menjelaskan tentang bangunan guild pedagang serta mekanisme masuk dan yang lainnya.