Bab 32 - Guild Pedagang Part 2

"aku tahu,!!!! kamu tidak usah menjelaskan hal itu padaku,!!!! intinya aku mau beli semua ginseng ini dengan harga yang sama, yaitu 1 coin emas/buah, TITIK!!!!" bentak Rini.

Mendengar hal itu membuat Irwan merasa ingin ikut campur, itung-itung bisa berkenalan dengan wanita itu. Dia lantas mendekati mereka berdua seraya berkata,

"ada apa ini tuan,?!? apa yang kalian perdebatkan,???" tanya Irwan kepada pemilik toko yang telah kehabisan kata-kata untuk menghadapi Rini.

"kenapa lagi orang tua satu ini,?!? ikut campur saja,!!!!" umpat Rini dalam hati, ketika melihat Irwan ikut dalam pembicaraan mereka.

"maaf tuan telah membuat anda merasa tidak nyaman,!!! wanita ini memaksa membeli semua ginseng milikku dengan harga yang sama di kota dia tinggal,!!! dia juga menuduhku yang bukan-bukan,!!!"

"memang benar kamu telah menaikkan harga pasaran,!!! aku biasa membeli ginseng ini dan harganya selalu 1 coin emas, bukan 2 coin emas,!!!!" ungkap Rini.

Rini masih ngotot ingin membeli ginseng itu dengan harga yang sama, tapi pemilik toko tidak mau menjualnya dengan harga seperti itu. Bisa saja Rini pergi ke toko yang lainnya, namun dia sudah memasuki semua toko yang ada dan hanya di toko ini yang masih mempunyai ginseng.

"sudah begini saja, berikan apa yang nona ini inginkan, sisanya aku yang bayarkan,"

Irwan menengahi pertengkaran yang terjadi antara mereka berdua, dia berinisiatif untuk membayarkan kekurangan dari belanja Rini.

"baiklah kalau seperti itu tuan,!!!"

Pemilik toko setuju akan usul yang diberikan oleh Irwan, di samping dia tidak mengalami kerugian, hal itu juga membuatnya berhenti berdebat dengan Rini.

"siapa anda,??? kenapa anda ikut campur dalam urusan ini,!!! Anda kira aku tidak mampu membayar semuanya,?!?!"

Rini menegur Irwan, dia merasa sangat kesal karena Irwan ikut campur dalam urusannya dengan pemilik toko.

"maaf aku tidak bermaksud seperti itu nona,!!! cuman ..."

"cuman apa hah!!!!"

Rasa marah dan kesal terlukis di wajah Rini, dia merasa sangat terganggu oleh tindakan Irwan yang telah lancang ikut campur dalam urusannya.

"waduh!!!! sepertinya aku salah strategi, bukannya merasa tertolong, wanita ini malah merasa kesal terhadap ku," bathin Irwan

Irwan merasa dia telah salah strategi dalam mendekati Rini, kini dia hanya bisa tersenyum kecut dan menghindari perdebatan yang terjadi.

Irwan lantas menghindar dan keluar dari dalam toko, dia tidak mau lagi ikut campur dalam urusan itu, dia lalu masuk ke toko lainnya.

Setelah mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan, Irwan lalu kembali ke gudang dimana Arman dan Ridho sedang menunggu perhitungan dari penjualan hasil buruan mereka.

Sepertinya semuanya tampak baik-baik saja, terlihat dari raut wajah Arman dan Ridho yang penuh dengan kebahagiaan. Irwan lantas mendekati mereka dan menanyakan bagaimana hasilnya.

"sepertinya semua berjalan lancar yah,??" tegur Irwan.

Irwan menepuk pundak mereka sehingga mengagetkan Arman dan Ridho yang sedang duduk manis disebuah kursi sambil menunggu pemilik toko membawakan hasil penjualan mereka.

"eh!!! kamu sudah kembali,?!? bagaimana barang yang paman butuhkan,?!?" tanya Ridho yang kaget melihat kedatangan Irwan secara tiba-tiba dan menepuk pundaknya.

"aman!!!! bagaimana hasilnya,?!?"

"hasilnya sungguh luar biasa kak, semuanya berjumlah 100 coin emas,!!!"

Dengan semangat Arman memberitahukan kepada Irwan tentang jumlah yang tawarkan oleh pemilik toko.

"hmmm,!!!! sepertinya ada sesuatu yang mencurigakan disini,!!!"

Irwan kaget mendengar nominal yang disebutkan oleh Arman, dia sangat tahu betul berapa yang mesti mereka dapatkan dari hasil penjualan 40 serigala liar (50 coin perak / 1 ekor), 50 ogre ( 1 coin emas / ekor), 100 kelinci liar (10 coin perak / ekor), 50 goblin (50 coin perak / ekor), Jadi jika di total itu lebih dari 100 coin emas.

Tak lama kemudian pemilik toko datang dengan senyum kecut ketika melihat Irwan sedang.

"waduh kenapa dia sudah kembali,!!! padahal aku sudah memberikan harga 100 coin emas ke mereka berdua dan mereka telah setuju," gumam pemilik toko.

Pemilik toko lantas mendekati mereka bertiga yang sedang menunggu.

"selamat datang kembali tuan, tadi kami telah menghitungnya dan kami telah sepakat mengenai harganya bersama pengawal tuan,!!!" ucap pemilik toko.

"iya,!!! aku sudah mendengar dari mereka,!!! kamu telah mengingkari kesepakatan yang kita buat,!!!!" ungkap Irwan.

Arman dan Ridho kaget mendengar hal itu, kesepakatan mana yang telah dilanggar oleh pemilik toko, karena mereka merasa semuanya sudah tepat dan sesuai perhitungannya.

"sial,!!! dia menyadari hal itu," bathin pemilik toko.

"itu sudah sesuai harga pasaran yang ada tuan, aku sama sekali tidak mengurangi harga jualnya,!!!"

Pemilik toko berdalih dan memberikan jawabannya, namun itu semua hanya kebohongan belaka yang dia karang. Dia nyata-nyata telah melanggar kesepakatan yang ada, terlebih lagi dia memberikan harga yang tidak sesuai pasaran.

"kamu jangan membohongi ku,!!!! aku tahu semua harga pasaran didesa sini,!!! total sebenarnya itu adalah 105 coin emas, dan itupun belum ditambahkan dengan tawaran yang kamu janjikan,!!! jika kamu tidak melakukan yang baik maka kami akan menjualnya ke yang lain,!!!! PAHAM,!!!!!"

Irwan secara langsung membentak keras pemilik toko tersebut yang telah melanggar kesepakatan yang mereka buat, dia sama seperti gurunya yang tidak suka dengan orang curang.

Arman dan Ridho segera paham akan maksud Irwan, mereka tidak menyangka kalau seperti itu, tapi wajar saja mereka tidak menyadarinya karena tidak mengetahui harga pasaran yang ada.

Keringat bercucuran di wajah pemilik toko, dia khawatir jika Irwan membatalkan transaksi mereka, dia tidak ingin kehilangan hewan buas yang ada didepan matanya, karena itu akan merugikan dirinya sendiri.

"m---maaf tuan,!!!! aku mengakui semuanya,!!! tuan jangan menjualnya ke toko yang lain,!!! bagaiman jika aku akan memberikan 110 coin emas,??"

Akhirnya pemilik toko itu mengakui semua perbuatannya, dia lantas menawarkan kembali harga yang lebih dari harga pasaran, namun Irwan tetap tidak mau, dia lantas menawar lagi menjadi 115, lagi-lagi Irwan tidak setuju.

Bagi Irwan ini adalah waktu yang tepat untuk memainkan perannya sebagai pedagang, dia sangat ahli dan jeli dalam melihat kesempatan yang ada. Namun berbeda dengan Arman dan Ridho, bagi mereka memiliki coin emas sebanyak itu sudah merupakan kesuksesan yang mereka miliki, karena selama ini mereka hanya bisa memiliki 10 coin emas paling banyak, itupun hasil dari penjualan berbagai senjata yang Ridho buat.

Penawaran terus berlangsung naik.

"baiklah 130 coin emas,!!!! ini penawaran terkahir tuan dan jika tuan juga tetap tidak mengambilnya maka aku hanya bisa pasrah melihat kawan ku yang memiliki mereka,!!!

Pemilik toko sudah pasrah dengan pilihannya, dia menyadari kesalahannya, andaikan dari awal dia tidak berbuat hal itu. Padahal Irwan akan dengan senang hati menerima dengan tawaran 110 coin emas, namun karena kesalahannya sendiri maka Irwan ikut dalam permainan yang dia jalankan sendiri.

"baiklah,!!! aku setuju dengan 130 coin emas, sekarang siapkan semuanya dan masukkan kedalam cincin penyimpanan ini," ungkap Irwan seraya memberikan cincin penyimpanan milik Arman yang telah dia minta sebelumnya.

Arman dan Ridho saling melirik satu sama lain, seraya mengucapkan,

"130 coin emas,??? ini benarkan,!!!" gumam mereka berdua dengan suara yang pelan dan melirik kearah Irwan yang membalas dengan senyuman dan kedipan mata.

"baiklah tuan, aku akan menyiapkan semuanya," ucap pemilik toko yang segera bergegas berbalik kebelakang untuk menyiapkan segalanya.

Tak lama kemudian pemilik toko datang sambil membawa tas yang berisi penuh coin emas, dia lantas membuka tas itu didepan Irwan dan memperlihatkan jumlah coin emas.

"sekarang masukkan kedalam cincin penyimpanan itu,"

"baik tuan,"

Pemilik toko segera memasukkan tas itu kedalam cincin penyimpanan dan memberikan kepada Irwan, setelah itu Irwan memeriksanya terlebih dahulu sebelum memberikan kepada Arman.

"simpan ini dengan baik,!!!"

Irwan memberikan cincin itu kepada Arman karena dia merasa bahwa Arman yang bisa mengelola dengan baik coin itu dibanding dengan Ridho, karena Irwan sangat paham bagaimana sifat dari seorang blacksmith, dimana mereka akan merelakan segalanya demi impian membuat senjata, dan itu yang terjadi terhadap gurunya.

"terimakasih atas transaksi kali ini,!! kami akan kembali kesini jika menemukan hewan buas lagi,!!!" senyum Irwan yang merasa puas karena telah memenangkan permainan yang mereka lakukan.