Suara tawa menggema kembali di dalam kamar Anna. Kali ini, suara tawanya tidak seperti Han. Anna mengembuskan napas panjang. Ini adalah suara tawa yang mempermainkannya sebelumnya. Laki-laki itu belum pergi.
"Nona muda Tuan Stefan Francis sungguh orang yang menarik." Ujar laki-laki tersebut. Anna tidak segera mengambil pistolnya. Dia melihat sekelilingnya dengan tatapan tenang dan waspada. Anna memang geram dengan laki-laki itu dan ingin membunuhnya. Namun, Anna memikirkan kalau kenalan Han pastinya bukan manusia biasa melainkan, salah satu iblis.
"Casper Burns. Jangan permainkan Nona muda saya!" Perintah Han dengan tenang. Han sudah mengusirnya, tapi kenalannya ini adalah salah satu orang yang sangat keras kepala.
Laki-laki bernama Casper Burns tetap tidak menampakkan dirinya. Anna masih berdiri dengan tenang. Han mengembuskan napas panjang dan segera bergerak menangkap Casper.
Han menangkap Casper dengan tangan kanan mencengkik leher dan tangan kiri memegang kedua pergelangan tangan Casper dengan meletakkannya di atas kepala yang menempel pada dinding jendela kamar Anna.
Anna membalikkan tubuhnya, memandangi Casper dan Han yang membelakanginya. Wajah Anna terkena cahaya bulan, dia sedikit menyipitkan matanya untuk melihat Casper.
"Albino. Apakah dia terlahir seperti orang albino atau iblis memiliki karakter sendiri?" Tanya Anna dengan pandangan takjub.
Albino adalah sebuah kondisi pada makhluk hidup yang memperlihatkan keadaan kekurangan pigmen kulit, umumnya ditandai dengan kebulaian (warna kulit dan rambut putih, serta mata kemerah-merahan).
Ini pertama kalinya Anna melihat seorang albino dan iblis lain, kecuali Han. Han dan Casper memandangi Anna dengan wajah kebingungan. Casper sekali lagi tertawa. Han yang merasa geram semakin memperdalam cekikannya membuat Casper berhenti tertawa dan merintih kesakitan.
"Lepaskan dia, Han!" Titah Anna dengan tenang berjalan mendekati Casper. Anna mendekatkan wajahnya pada Casper. Casper memandanginya.
"Saya sudah terlahir seperti ini selama ratusan tahun. Manusia mungkin menganggapnya seperti sebuah penyakit, tapi banyak iblis yang memiliki kulit pucat dan mata berwarna merah termasuk, Tuan Stefan Francis." Jelas Casper seraya memegangi lehernya yang masih merasakan rasa sakit.
Anna sedikit terkejut mendengar penjelasan Casper. Anna berjalan mundur sedikit menjauh darinya dan memandang Han. Han tidak memiliki kulit yang pucat dan mata hitamnya seperti manusia biasa.
"Kenapa kau memanggil Han dengan sebutan Tuan? Apa kalian memiliki sistem pembudakkan seperti manusia?" Tanya Anna dengan wajah penasaran.
Anna bisa menanyakan hal ini pada Han, tapi belum memiliki rasa penasaran tinggi padanya. Han yang memandangi Anna sedang penasaran dengan Casper membuatnya merasa kesal. Casper merasakan kemarahan yang membara dalam diri Han hanya bisa terdiam dan meliriknya dengan wajah ketakutan. Anna yang melihat perubahan wajah Casper perlahan mengikuti arah pandangan laki-laki itu. Anna memandangi Han yang tersenyum tenang.
Anna menghela napas dan tersenyum. "Apa kau takut pada Han?" Tanya Anna seraya tersenyum miring. Casper yang mendengar pertanyaan Anna segera menyangkalnya.
Anna berjalan menghampiri Han dengan tenang dan tangan kirinya melingkar ke tangan kanan Han seraya tersenyum tipis. "Selama Han tidak kuperintahkan untuk menyakitimu, kau tidak perlu khawatir." Ucap Anna.
Casper bukan orang yang mudah percaya. Anna sudah mengatakan hal tersebut, tapi instingnya mengatakan untuk tetap berhati-hati. Casper paham betul sifat Han. Tidak ada yang bisa mengekang iblis hebat seperti Han. Namun, Casper akan percaya jika itu keluar dari mulut Han sendiri karena Han adalah iblis yang selalu memegang kata-katanya.
"Seperti yang Nona muda saya katakan. Nona muda, jika anda penasaran, anda bisa menanyakan apa pun pada saya tanpa perlu kehadiran Casper." Protes Han.
Anna yang mendengar Han hanya tersenyum miring. "Aku tidak peduli dengan masa lalumu. Jika benar iblis seperti kalian memiliki sistem pembudakkan maka, manusia tidak kalah dengan iblis. Dengan kata lain, manusia dan iblis sama." Jelas Anna dengan tenang seraya melepaskan tangannya dari Han dan duduk di atas ranjang.
Han merasa sedikit kecewa saat Anna melepaskan tangannya. Dia ingin Anna menyentuhnya lebih banyak dan Han ingin menyentu Anna sebanyak dia mau. Casper yang mendengar Anna perlahan memandang kesal gadis itu.
"Tidak. Manusia tidak sama dengan iblis. Manusia adalah makhluk lemah. Hanya karena Tuhan memberikan mereka cobaan, manusia sudah menyerah dan menyalahkannya. Bahkan, tidak sedikit orang yang ingin mengambil jalan pintas. Selain itu, manusia juga makhluk yang mudah dirayu. Kau ... adalah salah satunya, Anna Holmes." Ungkap Casper dengan nada dingin.
Semua perkataan Casper membuat Han dan Anna merasa terkejut. Han membenarkan perkataan Casper dalam hati seraya menganggukkan kepalanya dengan ringan. Anna yang merasa terkejut mengedipkan matanya dua kali dengan cepat dan tersenyum.
"Kau benar. Aku telah terbujuk rayu oleh seorang iblis untuk balas dendam. Sayangnya, dalam waktu sepuluh tahun aku tidak menemukan apa pun. Manusia sungguh makhluk lemah. Akan tetapi, aku mempercayai manusia memiliki kekuatan yang tidak bisa dimiliki oleh iblis." Ujar Anna dengan tenang. Anna mungkin bukan orang yang kuat, tapi berkat Han, Anna tidak akan hidup dan kuat saat ini. Anna berhutang nyawa pada Han.
"Tuan Casper Burns, saya senang anda berkunjung ke kamar saya. Lain waktu, mari kita menikmati teh bersama." Ajak Anna dengan sopan seraya tersenyum.
Casper hanya menatap tidak percaya pada Anna. Dia merasa kesal. Manusia adalah makhluk lemah. Selamanya akan seperti itu. Akan tetapi, manusia di hadapannya seolah bersikap lebih hebat daripada iblis. Casper mengembuskan napas melalui mulut.
"Tentu. Setelah acara perkumpulan iblis selesai." Ucap Casper dengan dingin dan menghilang. Anna tercengang saat Casper yang perlahan menghilang dari hadapannya. Iblis akan marah saat direndahkan. Sikap Casper membuktikan hal tersebut. Awalnya bersikap tenang berubah menjadi dingin.
Anna tidak bermaksud merendahkan, dia hanya mengatakan yang sebenarnya. Anna memandangi Han yang terlihat lega memandangi bekas tempat Casper menghilang.
"Waktunya anda tidur, Nona muda." Han memandangi Anna dengan senyum cerah.
Anna memandangi Han dengan wajah penasaran. "Kapan acara perkumpulan iblis? Apa kau diundang juga?" Tanya Anna.
Sudut bibir kanan Han berkedut. Perlahan dia mengembuskan napas panjang. "Saya diundang. Acara masih lama dan saya berencana untuk meminta izin pada anda saat sudah dekat." Jawab Han dengan tenang.
Han melihat Anna mulai tertarik dengan acara tersebut. Wajahnya tenang dan matanya memancarkan rasa keingintahuan tentang acara perkumpulan itu. "Acara ini hanya berlangsung sekali dalam sepuluh tahun. Hanya iblis yang diperbolehkan dan beberapa malaikat yang datang untuk mengawasi." Imbuh Han.
Anna mengganggukkan kepalanya dengan ringan. "Kapan acara itu diadakan? Kenapa malaikat mengawasi kalian?" Tanya Anna dengan wajah kebingungan.
"Enam hari lagi, nona muda. Bergitulah peraturannya. Selama ribuan tahun pertemuan ini akan selalu diawasi." Jawab Han dengan tenang seraya berdiri di hadapan Anna. "Nona muda, apa anda ingin pergi ke sana bersama saya?" Tawar Han.
Anna dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau mengganggu acaramu. Aku hanya penasaran. Apakah kau saat menyelamatku, adalah saat acara itu?" Tanya Anna.
Anna belum pernah melakukan ritual pemanggilan iblis. Seumur hidupnya, dia tidak pernah mencari tahu bagaimana caranya. Dia hanya ingat, Han muncul secara tiba-tiba dan menyelamatkannya.