Tidak Seimbang

Dengan cepat, Emma melompat menjauh. Lalu dari sisi kananya, Gozu tiba-tiba datang dengan kedua tangan siap mencengkram Emma. Gadis itu langsung menundukkan punggungnya dan mengesot dengan berputar untuk meloloskan diri dari bawah lengan besar pria itu.

"Sial! Nyaris sekali." Gumam Emma dengan nafas terengah-engah. Perutnya yang tadi terkena pukulan kembali terasa sakit. Namun berhasil Emma tahan. Baginya, nyeri haid lebih terasa menyiksa daripada ini.

'Sekarang saatnya!' Begitu lolos ke belakang punggung Gozu, Emma langsung berlari secepat mungkin ke lantai bawah yang merupakan lokasi kantor.

Gozu dan Mezu segera mengejar cecurut sial itu, turun ke lantai empat. Tubuh mereka sudah basah kuyup oleh peluh, karena kewalahan mengejar si helm hitam yang benar-benar selincah tikus.

"Si cebol itu benar-benar seperti hama. Sulit dibasmi!" Ucap Mezu seraya turun dari tangga bersamaan dengan kembarannya.