Pagi sejuk menerpa tubuhku, aku terbangun dari tidur yang panjang untuk menunaikan sholat subuh berjamaah di sebuah masjid dekat rumahku. Aku telah bersiap pergi ke sana.
Aku mengemasi bajuku karena apa? ya, tentu bukan karena aku diusir, melainkan aku akan mendalami ilmu agama di pesantren sekaligus ilmu umum di sekolah
Keinginan untuk mencari ilmu di pesantren telah kupikir matang matang. Aku ingin mengajarkan pada anak sekitar rumah di desaku ilmu agama seperti membaca Qur'an dan lain lain.
"Zil! ayo cepat, biar tidak telat masuknya!" suara ayah dari depan rumah yang akan mengantarku pergi kepondok."Bentar ayah, aku masih siap siap" jawabku pada ayahku.
Ayah mengantarku menggunakan sepeda motornya yang lama, namun masih kuat untuk bepergian jauh. Motor bewarna biru yang sedikit kusam karena jarang dibersihkan dengan jok yang sudah berlubang telah menghiasi kehidupan ayah serta keluargaku di desa.
Pesantren itu cukup jauh, dan membuatku sedikit mengantuk, namun aku kuatkan mataku agar tidak tertutup. Aku melihat pemandangan kota yang cantik, karena aku jarang sekali pergi keluar kota, karena itupun rasa kantuk yang menyelimuti mataku hilang dengan sendirinya berkat pemandangan yang mengobati rasa kantukku tadi.
Pemandangan desa, kota telah kulewati dengan mudah. Akupun sampai pada tujuan terakhir ku yakni pesantren. Sebuah gedung bertingkat berwarna hijau muda yang mengelilingi sebuah masjid yang berada ditengahnya
Aku memasuki kamarku setelah ayahku pulang. Sebuah kamar berkapasitas sepuluh orang yang cukup menampung mereka semua menjadi satu.
Sebagai seorang yang terkenal sangat diam, aku hanya mampu melihat teman teman baruku berkenalan dengan sesama anak kamar. Ini yang kurasakan menjadi seorang yang sulit bergaul dengan sesama. Aku terus malamun memikirkan bagaimana mereka begitu mudahnya canda tawa.
"Hoy, kok diam aja" Sapaan yang menghancurkan lamunanku.
"Oh iya, gapapa kok"
"Masih kangen rumah?"
"Ndak kok"
"Ya udah kalo begitu, sekarang siapa namamu?"
"Namaku Faunzil, kalo kamu siapa?"
"Namaku Dika, salam kenal ya!"
"Ya".