Firasat seorang ibu

Haruna tertidur sampai malam hari. Suara Kiara yang memanggilnya membuat ia terbangun. Terlalu lama tidur membuat tubuh Haruna terasa kaku.

"Mama! Dipanggil Nenek," ucap Kiara di samping tempat tidur Haruna. 

"Ehm. Eh, Sayang." Haruna bangkit dari tempat tidur dan membuka lebar tangannya. "Peluk Mama!"

Kiara naik ke tempat tidur dan memeluk Haruna. Ia sangat bahagia bisa memeluk Kiara setiap saat. Tidak seperti kemarin, saat Haruna terkekang di rumah Tristan. 

Mengingat nama Tristan, Haruna kembali merasa sakit hati. Ia tidak percaya, ia bisa jatuh cinta kepada pria kejam seperti Tristan. Kenapa hatinya tidak tertambat pada Christian. Pria itu lebih baik dari adiknya. Namun, cinta itu justru terjatuh di hati yang salah.

"Mama ditunggu Nenek di ruang makan," ucap Kiara.

"Bilang sama Nenek, kalau Mama mau mandi dulu. Kiara dan yang lain, makan saja duluan," kata Haruna sambil menurunkan Kiara dari pangkuannya.