Rasa yang terungkap

"Haruna!"

"Ya, Pah."

Haruna menyelimuti Raja yang baru saja tertidur. Setiap malam, Raja tidur dengan gelisah. Tidak lebih dari lima menit ia tertidur, ia akan bangun dan menangis kembali.

Langkah kaki Haruna lebih lambat dari biasanya. Semalaman menggendong Raja yang menangis membuat ia mengantuk dan letih. Pandangannya berkeliling mencari Kamal.

Ayahnya, berdiri di depan pintu pagar. Tangannya mengunci pintu gerbang dengan panik. Setelah pintu terkunci, Kamal berlari masuk ke dalam rumah.

Brakk!

Pintu ditutup dengan terburu-buru. Haruna mengernyitkan dahi. Ada masalah apa, sampai Kamal terlihat panik sekali.

"Ada apa, Pah?" tanya Haruna.

"Ada asistennya Tristan, Levi. Kenapa dia bisa tahu kita di sini?" Kamal memandang putrinya. Kemarin, Haruna menggantikannya di kedai. Mungkinkah mereka bertemu di kedai? tanya Kamal dalam hati.