Butuh sandaran

Vivi masih sangat terpukul atas kematian ibunya. Sejak kecil, tidak ada satu hari pun hidup Vivi jauh dari Anggi. Gadis manja dan cerewet itu selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari semua anggota keluarga. Anggi, Haruna, dan Kamal memperlakukan Vivi bak seorang putri. 

Semua canda tawa Anggi masih melekat erat di dalam ingatannya. Sesak rasanya mengingat semua kenangan manis mereka. Kini, tiada lagi teriakan Anggi saat Vivi membuatnya kesal. Tidak ada lagi omelan saat Vivi malas bangun atau mandi.

"Ma, Vivi akan rajin mandi, bangun pagi, asal Mama bahagia di sana. Vivi akan menjaga semuanya, Vivi janji."

Vivi berdiri di tepi ranjang. Menatap sedih ke arah keponakannya yang sedang tidur. Haruna masih belum sadarkan diri pascaoperasi. Tugasnya sekarang merawat Raja selama Haruna sakit.

"Vi! Ada Nak Darno di depan," ucap Kamal.

"Iya, Pah. Vivi titip Raja sebentar," jawab Vivi.