Kencan di balkon atap

"Vi!" panggil Jefri.

Vivi yang sedang sibuk mencuci piring, menoleh. Ia menghampiri Jefri di pintu dapur. Verlan dan Ovi menggoda mereka.

"Ekhem, ekhem! Cie … yang sudah jadian," goda Ovi.

"Hust! Kamu ini, iri saja. Mereka jadi malu, kan. Orang lagi kasmaran diledek begitu," timpal Verlan.

"Kalian berdua sama saja. Awas! Aku potong gaji kalian bulan ini!" ancam Jefri. Kata-kata itu hanya ancaman semata. Jefri sosok bos yang baik, mereka percaya, Jefri tidak akan benar-benar melakukannya.

Vivi hanya tersenyum malu-malu mendengar godaan dari kedua rekan kerjanya di dapur. Jefri menarik tangan Vivi. Ia mengajak Vivi bicara di ruangannya.

"Ada apa, Kak?" 

"Kita pergi kencan, yuk!" ajak Jefri.

"Kapan?"

"Sekarang," jawab Jefri.

"Aku masih kerja. Baru jam dua siang, baru setengah hari kerja. Aku gak mau, nanti aku dimarahi bos," tukas Vivi.

"Hem, kamu lupa … kalau bosnya ada di depanmu," ucap Jefri sambil kedua tangannya bersedekap.

"Aku lupa," ucapnya tanpa dosa.