Mandi keringat

Plak! Plak! Plak!

Ratu memukul telapak tangan mereka dengan penggaris plastik. Mereka berdiri di ruangan Ratu. Kedua temannya menundukkan kepala, tetapi Raja justru terus memandang wajah Ratu dengan senyuman tipis.

Buku catatan dari guru BP sebelumnya, sedang diperiksa oleh Ratu. "Raja Arion Adinagara, Marcelino, Aji Wijaya." Ratu menyebut nama mereka. Ia melangkah menuju kursinya dan duduk dengan wajah kesal. "Dari catatan yang saya baca, kalian sering melakukan hal ini. Saya rasa, sudah waktunya kalian membawa orang tua kalian ke hadapan saya." 

Ratu menelepon wali dari ketiga murid untuk datang ke sekolah. Sambil menunggu mereka datang, Ratu menghukum mereka berlutut di sudut ruang BP. Mereka berbisik-bisik sambil sesekali melirik ke arah Ratu.

Satu jam kemudian, ketiga wali murid datang ke kantor sekolah lalu menemui Ratu. Mereka terkejut melihat anak mereka berlutut di lantai. Tristan, Wijaya, dan Ningsih bertanya kepada Ratu.

"Apa kesalahan anak saya, Bu?" tanya Wijaya.