Perasaan yang nyata

Tengah malam, Ratu memimpikan sebuah kecelakaan yang terasa sangat nyata. Seolah-olah hal itu terjadi di depan matanya.

"Anak-anak, kita akan berhenti sebentar di pom bensin. Yang mau ke toilet, silakan. Ibu kasih waktu sepuluh menit, ya," ucap guru yang menemani rombongan anak sekolah itu.

"Ya, Bu!" Mereka menjawab serentak. Di dalam mobil itu ada sepuluh anak dan wali murid yang mendampingi, ada tiga orang guru, satu kernet, dan sopir.

Setelah mengisi bahan bakar, bus kembali melaju menuruni jalanan puncak yang terkenal memiliki banyak tikungan tajam dan berbahaya. Di tengah perjalanan, tiba-tiba terdengar letusan.