"Tolong! Tolong buka pintunya!" Ratu berteriak minta tolong. Seluruh tubuhnya sudah basah oleh keringat. Alangkah baiknya jika ia pingsan saja. Namun, ia masih sadar dan ketakutan setengah mati. Langit yang mulai berubah pekat, membuat gudang itu semakin gelap. Ia semakin ketakutan.
Ia terus menggedor-gedor pintu gudang. Namun, tidak ada siapa pun di sana. Sekolah telah sepi, pintu gerbang sudah dikunci sejak dua jam lalu. Hanya ada satpam yang masih berjaga di pintu gerbang. Sekolah itu memiliki dua satpam yang bertugas bergantian siang dan malam. Mereka tetap mempekerjakan satpam di malam hari untuk mencegah pencurian.
"Tolong! Hiks …."
Ratu duduk di samping pintu. Wajahnya tertunduk, menempel di kedua lutut yang ditekuk. Ia terisak pelan dengan tubuh gemetar. Mengapa Tuhan tidak membiarkan ia tidak sadar, karena jika seperti itu, Ratu tidak perlu merasa ketakutan. Kini ia sendirian di ruangan gelap, tidak ada orang yang bisa menolongnya.