Ratu terbaring polos

Ratu tiba lebih lambat dari Raja. Ia terjebak macet karena banyaknya mobil bus pariwisata menuju pantai. Tiba di depan rumah, ia berdebar-debar karena melihat mobil Danang terparkir di halaman rumahnya.

Ia mencoba bersikap setenang mungkin saat keluar dari mobil. "Mas Danang! Kapan balik dari yogyakarta?" tanya Ratu berbasa-basi.

"Kemarin. Aku menginap di sini semalam. Maaf tidak meminta izin dulu," jawabnya. Ia tidur di kamar Ratu semalam. Saat Ratu mengirim pesan kepada ayahnya, Danang ada di samping ayahnya Ratu. Karena itu dia menginap untuk menggantikan Ratu menemani Deki. Awalnya ia tersenyum dan bersikap biasa saja. Namun, pandangannya menangkah sesuatu yang aneh di leher Ratu.

"Oh, tidak apa-apa, Mas. Aku malah berterima kasih, karena sudah menemani Papa." Ratu mulai merasa gugup dan canggung saat Danang memperhatikan lehernya. Ia sudah mencoba menutupinya dengan rapat menggunakan syal, tapi masih terlihat tanda kissmark yang dibuat oleh Raja.