Pemuda misterius

Haruna melamun di kamar Raja. Ia merindukan putranya yang baru satu bulan tinggal di Korea.

"Sedang apa, Sayang?"

Haruna menoleh ke arah suara. Suaminya berdiri di depan pintu kamar Raja yang terbuka. Tatapan Haruna begitu sendu. Wajah cantiknya itu terlihat pucat karena ia sedang demam.

"Raja sedang apa, ya? Aku sangat merindukannya," jawab Haruna sambil memeluk jaket kulit berwarna hitam yang biasa dipakai Raja saat mengendarai motor. 

"Baru satu bulan. Masih ada tiga puluh lima bulan lagi. Apa kamu akan seperti ini terus? Ayolah, Sayang! Raja tidak sedang pergi berperang, dia sedang menuntut ilmu. Ia ingin mengejar cita-citanya dan seharusnya kita mendukungnya. Mama jangan seperti ini lagi, oke!" Tristan mencoba membuat Haruna mengerti. "Kamu harus istirahat sekarang. Jangan sampai, sakitnya bertambah parah," ucap Tristan dengan khawatir.