Suara tangis bayi

Ratu mendengar suara ribut-ribut di ruang tamu. Ia turun dari tempat tidur dengan susah payah. Mereka berkumpul di ruang tamu dan tidak ada yang bisa membantu Ratu.

Saat ia berhasil sampai di pintu, semua orang memekik khawatir. Sang Suami segera menghampiri Ratu dan membantu menopang tubuhnya yang terasa berat untuk bergerak. Ia meminta Raja membawanya ke samping Syahera.

"Kakak, seharusnya diam saja di kamar. Kenapa ikut keluar?" tanya Syasya dengan nada memarahi.

"Kakak khawatir sama kamu. Bagaimana keadaanmu? Lebih baik jangan bekerja, fokus kuliah saja," ucapnya sambil menggeser posisi duduknya beberapa kali. Ia tidak merasa nyaman saat duduk.Itulah kenapa, ia selalu berbaring di kamar.

"Mama setuju dengan saran Ratu. Kamu tidak kekurangan biaya kuliah. Kenapa bersikeras ingin bekerja?"

"Kalian sudah tahu alasannya. Jangan membuat Syasya harus mengatakannya kembali," tukas gadis itu sambil berlalu pergi meninggalkan ruang tamu dan masuk ke kamarnya.