Berkenalan dengan orang tua Syasya

"Mbak Syasya! Dipanggil Pak Christ," ucap office girl yang baru saja mengantarkan kopi untuk Christian.

"Oh, iya. Terima kasih," ucap Syahera. Ia merapikan kertas laporan administrasi yang baru difoto copy. "Pak Rendi, saya taruh berkasnya di sini."

"Iya, terima kasih, Sya."

Meskipun berteman, Syasya tetap memanggil pria itu dengan 'Pak' demi kenyamanan bekerja. Ia melirik jam dinding, sudah jam sepuluh. Dua jam lagi, mereka pulang. Syasya ingin tidur di kamarnya yang sejuk, kasur empuk, dan bau khas pengharum ruangannya.

Sudah lebih dari seminggu, gadis itu selalu tidur pagi. Ada beberapa tugas kuliah yang sangat mendesak. Para  pengajar itu tidak peduli dengan kegiatan Syahera yang kuliah sambil bekerja. Bagi mereka, itu adalah resiko yang harus ditanggung Syahera.

"Permisi, Pak Christ." Syahera masuk ke ruangan Christian.

"Duduk, Sya."