12

*

sisi dan Aldeva sedang asik belanja baju di temani seorang suster yang merawat Aldeva karena sisi akan sibuk mengurus butik yang akan dia buka selain dia mencari baju baju untuk Aldeva dia juga melihat keadaan mall xxx karena dia berencana akan membuka butik pertamanya di mall ini

"mami aku mau ice cream"pinta Aldeva

"oke tapi jangan berlebihan sayang...kamu ke sana dulu sama mbak Laras ya mami mau bayar belanjaan ini"perintah sisi kepada Aldeva dan di angguki oleh Aldeva tanda setuju

sekitar sepuluh menit sisi menyelesaikan pembayaran dia buru buru keluar dari toko pakaian anak karena dia yakin pasti Aldeva sudah menunggu nya

saat sedang terburu-buru sisi menabrak seseorang

"maaf saya tak sengaja"kata sisi tanpa melihat seseorang yang dia tabrak

namun saat sisi akan memungut papper bag yang dia bawa seseorang itu menariknya ke dalam pelukannya secara paksa

seketika sisi merasakan kehangatan dan bau wangi maskulin yang tak asing baginya

"apa yang ada lakukan!!!"teriak sisi dan mencoba melepaskan dari pelukan lelaki itu namun apa ada dengan kekutan sisi yang kecil itu bahkan untuk mengoyanhkan lengan kekar itu saja tak bisa

"sisi..."bisik lelaki itu

degg

seketika jantung sisi berdetak dengan kencang suara ini suara yang dulu sisi selalu dengar ,suara yang selalu mengucapkan kata cinta

"k...kak Rubi"kata sisi dengan terbatah

"aku merindukan mu"bisik Rubi lagi sambil mengeratkan pelukannya

sisi terdiam bagaikan patung dia menjatuhkan sisah paper bag yang ia pegang , badannya lemas dan matanya terasa panas

setelah sekian lama tak bertemu Rubi berbisik bahwa dia merindukan nya

"sisi kamu gak papa sayang...muka kamu pucat sekali...aku antar ke dokter ya"kata kata Rubi membuyarkan lamunannya

"m... minggir"satu kata keluar dari mulut sisi yang membuatnya kecewa

"aku mencari mu sayang dan sekarang aku menemukan mu aku gak bisa melepaskan mu lagi"kata Rubi dengan egois

"minggir"teriak sisi

dan teriakan sisi membuat mereka jadi pusat perhatian di mall xxx.