WebNovelDua Cinta100.00%

BAB 8

Mama Azkapun di buat bingung dan penuh tanda tanya. Dan dengan mantap berkata dengan Azka " Kamu harus nikahi gadis itu Azka," ucapnya dengan sedikit penekanan.

Azka tersenyum tipis mendengar penuturan sang mama. Dengan Menghela nafas panjang dan menghembuskannya. " Maaf mah, kenapa mama tiba-tiba ingin Azka menikah dengan lala?" Tanyanya.

Dengan amarah mama Azka berteriak," Karena kalian sudah tidur bersama."

" Mama mungkin salah paham, Azka dan lala tidak ada apa-apa kog," elaknya.

" Apa katamu? Telinga mama masih belum tuli. Dan tadi malam mama mendengar semua malam panas kalian," ucapnya dengan amarah menggelora. Mama Azka tidak menyangka anaknya bisa bersikap seolah tidak terjadi sesuatu.

" Baiklah mah, beri Azka waktu tapi tidak dengan waktu dekat ini. Biar semua berjalan dengan apa adanya."ucapnya

" kalau Azka dan lala berjodoh kami akan menikah, jika kami tidak berjodoh..... " menjeda ucapannya.

" Azka, harap mama tidak akan memaksa Azka untuk menikah, " timpanya.

Tanpa berkata mama Azka meninggalkan Azka di ruang kerja sang papa.

Satu tepukan di pundak Azka, dan Azka pun menoleh. " Berani berbuat berani bertanggung jawab, "ucap papa Azka. Azka hanya tersenyum tipis tanpa berkata.

" Aagghhh... Kenapa jadi seperti ini? Kenapa? Kenapa hati dan pikiranku terpaku pada gadis itu." guman Azka.

***************

POV Michaela

Ku buka mataku, melihat dia dari dekat menjadi gemuruh di dadaku. Ada perasaan bahagia dan ada perasaan aneh. Rasanya aku takut, entah apa yang membuatku takut.

Ku belai wajah indahnya, ingin ku miliki dirinya dalam ikatan suci. " Ah, pikiran apa ini?" ucapku. Ku tepis pikiran itu, tapi bayangan malam itu, tak pernah hilang. Jujur rasanya ingin aku melakukannya.

" Tidak... Tidak... Aku bukan wanita murahan. Aku gak akan serahkan yang berharga yang ada dalam hidupku," batinku.

Saat pikiranku berkecambuk, ku lihat dia mulai mengejapkan mata. Ku tutup kembali bola mata dengan pura-pura tidur.

Tangannya membelai rambutku, kemudian dia mengecup keningku. Gemuruh di dadaku mulai bangkit saat dia mengatakan kalau dirinya tidak ingin jauh dariku. Apakah dia merasakan hal yang sama dengan yang ku rasakan.

" Aagghhh... Benarkah ini?? Rasanya melayang tubuhku... Inikah cinta," ucapku dalam hati.

**********

POV AZKA

Ku sandarkan diriku di kursi kebesaranku. Entah apa yang merasuki mama. Yang menginginkan aku menikah dengan lala. Gadis bisa yang baru saja ku kenal. Apa kata mitha jika dia tau mama menginginkan lala jadi istriku.

" Aagghhh... Tidak.. Aku tidak bisa menikahinya," ucapku.

Entah tiba-tiba bayangan lala muncul. Teringat malam itu aku mencumbunya. Tubuhnya sangat indah bahkan istriku tak bisa di bandingkan dengan tubuh lala..

" Ah, sial adik kecilku meronta membayangkan tubuh indah itu, " ucapku dengan frustrasi.

Dengan meyakinkan diriku itu hanya nafsu ketika aku dekat dengannya. Jadi tak mungkin aku menikahinya. Bahkan istriku lebih cantik darinya.

Baru ku ingat istriku, dari kemaren aku belum menghubunginya. Pasti dia mencemaskanku.

Ku ambil gawaiku dan menghubungi istriku agar aku bisa melupakan lala.

Setelah mendengar suara istriku, aku merasa bersalah. Bersalah ketika mengingat apa yang aku lakukan dengan lala. Menyebut namanya mengingatkan aku akan kejadian malam itu.

" Ah, lala kenapa... Kenapa bayanganmu selalu membayangiku. Jujur ingin ku nikmati tubuhmu," ucapku dalam hati.

Tok...Tok...Tok....

"Masuk," jawab Azka

"Permisi pak, saya sudah menemukan dokter yang akan merawat nona Lala," lapor Iqbal

"Baiklah atur penerbangan untuk besok lusa," perintah Azka.

"Baik pak," jawab iqbal

"Dan satu lagi, siapkan keperluan Lala disana. Dia akan tinggal dengan adikku Zoya," ucap Azka.

***********

KEDIAMAN KUSUMA

Makan malam pun tiba, seluruh keluarga Kusuma hadir di ruang itu. Tidak seperti biasa mereka terkadang sibuk dengan urusan masing-masing.

Ketika Lala datang dengan kursi roda, tatapan mata tertuju padanya. Lala hanya diam tak mengucapkan sepatah kata pun hingga mama Azka mengenal kan Lala kepada mereka. Dari tatapan mata mereka terlihat mengejek dan tak suka hanya papa, mama Azka dan juga Zoya adik azka yang ramah dan peduli dengannya.

"Huft, sorot mata menghina orang dengan kondisi ekonomi rendah. Mereka hanya peduli dengan orang kaya tanpa mempedulikan orang miskin ckckck.." batin Lala.

Hingga terdengar suara lemah dari sang maid ketika dia melakukan kesalahan.

"Nona Zoya, saya mohon maaf gaun anda tidak sengaja berlubang karena kena seterika." ucapnya pasrah.

"Kau bisa kerja gak sih," ucap Mira adik papa Azka.

Lala yang melihat gaun Zoya adalah hasil rancangannya,dia pun tersenyum.

"Gaun rancangan Michaella, Boleh saya bantu nona Zoya," ujar Lala

"Gadis miskin, kau tau apa tentang rancangan Michelle," teriak Mira.

"Saya pernah bekerja di butik nona Michael," ucap Lala.

"Benarkah itu?" tanya Zoya berbinar.

" Apakah kau pernah bertemu dengan Michael?" timpa Zoya

"Tentu," jawab Lala

"Seperti apa dia Lala, Kakak dan aku sangat mengaguminya. Bahkan kakak berteman dengannya ketika kecil," tanya Zoya

"Ber...Berteman semenjak kecil?" tanya Lala dengan ragu karena lala/Michael tidak ingat dengan Azka.

"Zoya," teriak Azka

"Maaf kak Mitha, Zoya hanya penasaran dengan Michael saja," ucap Zoya dengan bersalah.

Pandangan Lala berubah melihat kearah Mitha.

"Siapa wanita itu, kenapa Azka terlihat melindungi dia," batin Lala.

"Oh ya Lala, tadi kamu ingin bantu aku. maksudnya bagaimana?" tanya Zoya

Lala pun tersenyum

"Maaf mbak, saya boleh lihat gaun yang terkena setrikaan tadi," ucap Lala.

Maid itu memberikan gaun itu kepada Lala.

"Zoya, apa kamu keberatan jika aku merubah sedikit model gaun ini?"tanya Lala

Zoya bimbang, gaun yang di beli harganya 200juta dengan banyak diamond dan hanya tersedia 3 model saja. 1 di Indonesia, 1 di Paris dan 1 di Jerman.

"Apa kamu ragu Zoya dengan gaun berharga 200juta ini," tanya Lala dengan senyum.

"Hai,gadis miskin kamu jangan sok-sokan dengan gaun itu. Kamu ingin melakukan percobaan dengan gaun itu bukan semakin baik malah akan membuatnya hancur," ucap Mira dengan amarah.

"Baiklah begini, untuk penyembuhan kaki aku mungkin melebihi 200juta. Bagaimana kalau kita bertaruh jika gaun ini hancur maka aku tidak akan berangkat ke Jerman. Dan aku akan memerima kondisi aku seperti ini," ucap Lala dengan percaya diri.

Seluruh mata menatap Lala dengan tidak percaya.

"Apa yang kamu lakukan gadis bodoh,"batin azka.

Mitha mendengar itu, tersenyum gadis miskin menukar uang operasi dengan gaun 200juta sungguh diluar nalar. Dan Mitha sangat bahagia jika dia batal berangkat ke Jerman berarti Lala bisa jauh dari Azk. Dan tugas Azka pun selesai.

"Baiklah Lala, aku percaya kan kepadamu," ucap Zoya.

"Terima kasih Zoya, apa aku boleh minta bantuan kamu Zoya?" ucap Lala

"Apa itu Lala?"

"Bisakah kau menghubungi Hendrik asisten Michelle?"

"Hen...Hendrik?"

"Iya Hendrik,ada yang salah?"

"Aku tak punya nomor Hendrik, dan Hendrik tidak di Indonesia melainkan selalu bersama Michelle di Paris,"

"Boleh pinjam ponselmu Zoya?" ucap Lala dengan senyum.

"Silahkan Lala,"

Lala menghubungi Hendrik dengan ponsel Zoya.

Tut...Tut...Tut..

"Hello," sapa Hendrik

"Hello,"

"Michelle, kamu dimana semua orang mencarimu,"

"Bisakah kau berhenti berteriak telingaku sakit,"

"Huft... baiklah kau dimana?"

"Iya, ini aku Lala. Hendrik bisa kah kau tak berisik seperti bosmu,"

"Hahahaha.. bosku itu Daddymu, ayo lah dimana kamu,"

"Janji?"

"Iya janji gak akan bilang, cepat kamu dimana?"

"Kediaman Kusuma,"

"APA!!!"

"Kenapa kau kaget?"

"Mr.X itu Azka Kusuma"

Glek...

"Mr. X?" tanya Lala dengan menatap Azka.

Azka yang ditatap pun tersenyum, Azka tau jika asisten Michelle akan memberi tahu tentang nya kepada Lala.

"Sudah cepat kamu ke sini jangan lupa bawa 1 penjahit, alat jahit dan perlengkapan jahit,"

"Buat apa itu?"

"Permak gaun Dior Burberry yang launching 2 Minggu lalu,"

"Baiklah,aku segera ke sana"

klik

seluruh keluarga Kusuma bingung, apakah benar Lala menghubungi Hendrik.

"Kau mau menipu kami gadis miskin," sakas Mira

"Tunggu saja nyonya."

Azka percaya bahwa Lala tidak bohong karena Hendrik mengatakan tentang Mr. X kepada Lala.

Akankah penyamaran Michael ketahuaan? Tunggu kelanjutannya....

Bersambung....

Terima kasih semua, mohon dukungannya.

with love,

zee