89 Semua Hanyalah Masalah Waktu

Ketika Randika naik ke lantai 2, dia bertemu dengan Inggrid yang hanya berbalutkan handuk. Sepertinya dia sedang mengambil hair dryer di kamar Hannah.

Hanya sebuah handuk yang menghalangi dirinya melihat tubuh bahenol dan sexy itu. Tetapi, justru pemandangan seperti ini memiliki sisi erotismenya tersendiri dan membuat Randika tersenyum lebar. Apalagi Inggrid sangat wangi sekali, Randika makin suka.

Karena dia dan Viona telah diganggu 2x, mungkin Tuhan ingin menebusnya agar dia bisa bermain dengan Inggrid.

"Istriku yang cantik baru selesai mandi ya." Randika memeluk Inggrid dari belakang.

"Hei jangan pegang-pegang." Kata Inggrid dengan nada dingin, tetapi dia tidak semarah seperti dulu. Sepertinya dia sudah terbiasa dengan kegenitan Randika.

"Hahaha salahmu karena kau begitu menawan." Randika menghirup dalam-dalam di leher Inggrid dan Inggrid menatapnya tajam.