95 Tahan Imanmu Randika!

Karena boneka ginseng ini sudah menghilang tanpa jejak, Randika tidak memiliki pilihan lain selain pulang ke rumah.

Setelah sesampainya di rumah, Inggrid ternyata belum pulang dan cuma ada Hannah dan Ibu Ipah.

"Wah nak Randika sudah balik." Seperti biasa, Ibu Ipah menyapanya dengan senyuman yang hangat.

"Hahaha aku pulang." Randika tersenyum lebar.

Hannah sedang menonton TV bersama Ibu Ipah. Ketika dia melihat Randika sudah pulang, dia menoleh sambil tersenyum. "Kak…"

Hmmm?

Suara Hannah terdengar aneh tidak seperti biasanya, Randika merasakan firasat buruk dihatinya. Biasanya suara adik iparnya itu terdengar semangat dan tegas, akan tetapi sekarang terdengar lembut dan memelas. Randika mencium bau-bau masalah yang merepotkan.

Randika langsung bergegas menjawab. "Maaf aku perlu ke toilet, perutku sakit!"

"Kak, jangan kabur!" Hannah dengan cepat meraih tangan Randika.

Sialan, gadis ini ternyata ada maunya! Aku harus segera kabur darinya.