397 Pulih Kembali

Setelah berkata penuh harap, Randika masih tidak bergerak ataupun menjawab kata-katanya.

Hannah langsung kembali depresi lagi.

"Kak, cepatlah bangun. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu." Hannah mengatakannya sambil berurai air mata. Pada saat yang sama, dia menutup matanya dan menggenggam erat tangan Randika sambil berdoa. "Ya Tuhan, tolong lindungilah kak Randika. Jangan biarkan dia mati atau aku akan menanggung penyesalan ini seumur hidupku."

Hannah berdoa dengan sungguh-sungguh.

"Kak, jika kamu tidak bangun seperti saat kita di gua, aku mungkin sudah mati." Hannah menatap Randika dengan serius. "Kak, aku percaya kamu bisa bangun lagi seperti kapan hari."

Kesadaran Randika masih kabur, tetapi dia dapat merasakan bahwa Hannah ada di sekitarnya. Dia ingin membuka matanya tetapi dia tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya.

Di luar ruang perawatan, Singa dan Jin menunggu dengan tenang. Orang-orang yang lewat merasakan hal yang aneh pada mereka berdua.