Tangis

Anya segera menelepon Abdi setelah meninggalkan Rose Scent. Ia berusaha untuk menenangkan pikirannya, tidak ingin membuat Abdi khawatir saat melihatnya. Ia menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan, menghapus air mata yang tersisa di wajahnya.

Tidak butuh waktu lama bagi Abdi untuk tiba di depan pintu mall dan menjemput Anya.

Anya memang berusaha untuk menenangkan dirinya. Tetapi hingga ia masuk ke dalam mobil pun, Anya masih terlihat sedikit bingung. Cahaya di matanya seolah meredup …

Seharusnya, hari ini adalah hari bahagianya karena ia diterima kerja di Rose Scent, tempat kerja yang ia inginkan …

Tetapi ia tiba-tiba saja dunia seperti terbalik. Sedetik kamu merasa senang, dunia bisa membuatmu merasa sedih dalam sedetik juga.