Ayah Anya yang Sesungguhnya

"Ia akan kembali ke posisinya semula dan tidak perlu mengharapkan apa pun," kata Aiden. Setelah itu, ia bisa mendengar suara langkah kaki yang menjauh dari pintunya. Langkah kaki itu terdengar tergesa-gesa, melarikan diri dari pintu dengan cepat.

'Ia akan kembali ke posisinya semula dan tidak perlu mengharapkan apa pun ...'

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di benak Anya. Air mata mengaburkan pandangannya saat ia hendak menuruni tangga. Ia tidak bisa melihat anak tangga dengan jelas sehingga ia tersandung dan hampir terjatuh.

"Anya!" seru Hana dengan keras dari lantai bawah. Ia bisa melihat Anya tersandung dan bergegas untuk menangkapnya.

"Ah!" Anya tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang oleng. Ia menutup matanya rapat-rapat dengan ketakutan, takut dengan rasa sakit yang akan ia rasakan jika ia terjatuh.