Harapan Palsu

"Apakah kamu tidak mau?" tanya Aiden.

Anya berkata sambil tersenyum dengan terpaksa, "Aiden, apakah kamu tahu berapa banyak murid di sekolahku yang mendaftar untuk menjadi anak magang di perusahaanmu? Tentu saja aku bersyukur jika bisa mendapatkan kesempatan itu." Anya tidak bisa menolak syarat dari Aiden karena ia tidak mau Aiden marah padanya. Sehingga ia hanya bisa menelan keengganannya dan menerimanya dengan terpaksa. Tetapi ada rencana lain yang terbentuk di benaknya …

"Baguslah." Aiden memang ingin Anya untuk belajar di Atmajaya Group. Karena bagaimana pun juga, Anya adalah bagian dari Keluarga Atmajaya.

"Tapi Aiden …" Anya berusaha untuk terlihat manis di hadapan Aiden. "Aku mau belajar di Atmajaya Group, tetapi aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk belajar dari Bu Esther. Apa yang harus kulakukan?"