Kepura-puraan

"Kamu mau pergi ke mana?"

Selama berpisah beberapa hari ini, Anya begitu merindukan Aiden. Ia berharap Aiden akan pulang lebih cepat, tetapi ia juga takut mengganggu pekerjaan Aiden.

Beberapa hari terakhir ini, ia selalu berhati-hati agar tidak terjadi masalah apa pun yang bisa menghancurkan hubungan mereka.

Ia menyadari bahwa ia mencintai Aiden dan berpikir bahwa Aiden juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Mereka saling mencintai …

Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Aiden menikahinya karena menginginkan sesuatu darinya. Ia menginginkan taman milik ibunya.

Semua kelembutannya, kehangatannya, perhatiannya, rasa cintanya …

Semua itu hanya kebohongan belaka …

Hanya kepura-puraan …

Hati Anya terasa sakit. Air matanya membuat pandangannya terasa kabur. Ia tidak bisa menahan kemarahan di dadanya. "Aiden, mengapa kamu membohongiku selama ini? Aku ingin bercerai darimu!"