Menyetir

"Apakah kamu merindukanku?" Anya mengangkat kepalanya di pelukan Aiden dan bertanya dengan polos.

Aiden melingkarkan tangannya di pinggang Anya, menundukkan kepala dan mencium bibirnya, "Saat kamu tidak ada di sini, aku tidak bisa bekerja. Aku terus memandangi ponselku untuk melihat di mana kamu berada."

"Apakah Harris yang memberitahumu ke mana saja kami pergi?" Anya memicingkan matanya.

Aiden hanya tertawa kecil. "Hmm … Oleh karena itu aku bisa turun dan langsung menemuimu," senyum di wajah Aiden terlihat penuh cinta.

"Suamiku memang paling baik." Anya bergelayut manja di pelukan Aiden. "Apakah kamu sudah selesai bekerja?"

"Hmm … Ayo pergi," Aiden menggandeng tangan Anya menuju ke mobil.

Harris memberikan kunci mobil pada Aiden. "Tuan, saya akan menyuruh seseorang untuk melindungi Anda dari secara diam-diam. Jika tidak ada pekerjaan lagi, apakah saya bisa pulang?"

"Aku dengar Kak Maria mengatur kencan buta untukmu?" tanya Aiden pada Harris.