Hamil?

"Aku ingin menyelidiki sesuatu. Tidak ada gunanya untuk berpura-pura buta." Aiden menarik sebuah kursi untuk Anya dan memintanya untuk duduk di sampingnya.

Setelah Anya duduk, ia ingin memindahkan kursinya untuk lebih dekat ke arah Tara, tetapi kursinya sama sekali tidak bisa digoyangkan. Ketika ia menoleh, ia melihat tangan besar Aiden memegang kursinya.

Anya mengedipkan matanya berulang kali. Aiden sedang berbicara dengan Nico, tetapi ia tetap memperhatikan setiap gerak-gerik Anya, yang terkecil sekali pun.

"Kamu mau ke mana?" Aiden menoleh untuk memandang Anya.

Jantung Anya berdegup dengan kencang saat melihat keposesifan Aiden. Dulu, ia tidak menyukai sikap Aiden yang mengatur seperti ini. Tetapi entah mengapa, sekarang ia menyukainya.

"Aku mau berbicara dengan Tara, mengenai masalah wanita." Bisik Anya.