Kebun Apel

"Tidak. Kamu yang milikku!" kata Anya sambil mengulum bibir Aiden dengan lembut.

Aiden tertawa mendengarnya dan membalas ciuman Anya. "Iya, benar. Aku adalah milikmu."

Malam itu, Anya merasa malamnya sangat manis. Ia serasa melayang, melayang di atas awan-awan yang lembut seperti marshmallow. Di bawah langit malam yang berbintang hingga matahari mengintip di balik awan biru.

Tidak sekali pun malam itu Anya menginjakkan kakinya di tanah. Aiden terus menerus membayanya melayang.

Aiden melihat istrinya sudah tekulai lemah. Anya bahkan tidak sadar saat Aiden memandikannya.

Ketika bangun keesokan harinya, matahari sudah tinggi di langit.

Aiden sudah pergi ke kantornya pagi sekali. Sementara itu, Diana sudah pergi ke taman bersama dengan Hana.

Ketika Anya tahu bahwa ibunya dan Hana pergi ke taman, ia segera sarapan dengan cepat dan menyusul mereka.

Diana melihat semua bunga-bunga yang tumbuh di tamannya dengan senang. Wajahnya memancarkan senyuman bahagia saat melihat taman ini.