Resepsionis Pribadi

Tidak pernah sekali pun Anya memikirkan masalah ini. Ia dan Aiden sudah mendaftarkan pernikahannya sehingga ia sama sekali tidak pernah memikirkan mengenai pesta pernikahan.

"Apakah kamu ingin mengadakan pesta pernikahan?" Anya menoleh dan menatap Aiden.

"Aku ingin mengadakan pesta pernikahan yang besar untukmu," Aiden menatapnya dengan mata yang penuh cinta.

Anya terlihat sedikit bimbang dan kemudian bertanya. "Bisakah ibuku menjadi satu-satunya keluargaku yang hadir?"

"Bisa," Aiden mengecup kening Anya dengan lembut.

"Ibu sudah mendengar jawaban Aiden kan? Aku tidak membutuhkan keluarga selain ibu. Ibu saja sudah cukup bagiku," Anya menatap ibunya sambil tersenyum. "Aku tidak ingin tahu siapa ayah kandungku. Aku juga tidak ingin tahu mengapa Deny bukan ayahku. Aku punya Aiden dan ibu. Kalian berdua adalah orang-orang yang berharga untukku dan kalian berdua saja sudah cukup bagiku. Aku tidak ingin ada orang lain yang mengganggu hubungan kita."